Brook (ブルック Burukku?) adalah
seorang bajak laut dan musisi dari kelompok Bajak Laut Topi Jerami. Ia menjadi
kru kesembilan yang bergabung setelah ditemukan tanpa sengaja di atas kapalnya
yang karam di lautan misterius "Segitiga Florian". Impiannya adalah
dapat bertemu Laboon kembali saat kru topi jerami selesai berlayar mengelilingi
Grand Line. Ia berwujud seorang tengkorak yang hidup kembali berkat kekuasaan
Buah Iblis miliknya "Yomi Yomi no Mi". Di atas kapal, Brook termasuk
satu dari dua orang pendekar pedang selain Roronoa Zoro, dan memiliki nilai
bounty sebesar 33.000.000 saat baru
bergabung.
Penampilan
Brook adalah tengkorak hidup yang
sangat tinggi dengan rambut keriting hitam tebal bergaya afro. Karena seorang
tengkorak, ia tidak memiliki organ tubuh lain selain hanya tulang dan rambut
afronya. Tubuhnya sangat tinggi, mencapai 266 cm ( 8'8½" ) dan merupakan
anggota tertinggi di dalam kru. Ia mengenakan setelan serba hitam lengkap
dengan kemeja oranye berkerah lebar dan semacam dasi warna ungu, serta sepasang
sepatu. Kadang-kadang ia memakai sebuah topi sulap panjang berwarna hitam dan
membawa sebuah tongkat ungu yang merupakan pedangnya. Saat baru bergabung,
pakaiannya compang-camping karena bertahun-tahun hidup dalam pengasingan. Saat
berkumpul kembali dengan kru topi jerami di Sabaody, Brook mengenakan pakaian
warna-warni sesuai dengan profesinya saat itu sebagai penyanyi. Ia masih
mengenakan setelan hitam, namun bawahannya diganti dengan celana panjang merah
bermotif bunga-bunga putih dan kemeja putih berkerah lebar, serta dasi biru
muda. Ia memiliki mantel bulu kuning yang dipakai dileher, serta memakai
kacamata coklat berbentuk hati dan topi berdesain mahkota warna emas.
Sebelum kematiannya, Brook
memiliki perawakan yang kurus tinggi, berwajah panjang, dan selalu memakai
kacamata hitam bundar. Ia memelihara sedikit jenggot dan memiliki semacam luka
gores disamping wajah. Di dahinya terdapat bekas luka dalam hingga ke tulang,
yang masih dapat dilihat dalam bentuk tengkoraknya.
Kemampuan
Pendekar Pedang
Sebagai pengguna pedang, Brook
adalah pendekar pedang yang cukup tangguh, walau tidak sebaik Roronoa Zoro.
Gaya berpedangnya merefleksikan gaya pemain anggar, dengan menggunakan satu
pedang dan lebih menekankan sisi seni, ketimbang benar-benar bertarung. Karena
sifatnya yang konyol, Brook jarang serius dalam bertarung, lebih mirip
bermain-main dengan lawannya. Salah satu teknik utamanya dikenal dengan
"Hanauta Sancho: Yahazu Giri"; sebuah teknik yang dilakukan sambil
bersenandung untuk mengganggu konsentrasi lawannya, hingga mereka baru
menyadari serangannya saat Brook telah melewati mereka hingga 10 langkah.
Serangan ini awalnya dinamakan "Requirem Banderol", namun kemudian
diubah sesuai permintaan nakamanya dahulu.
Musisi
Sebagai musisi, Brook sangat ahli
memainkan berbagai alat musik dan bernyanyi. Ia biasa memainkan sebuah biola
dengan pedangnya sebagai penggesek, dan beralih memegang gitar saat menjadi
seorang bintang rock selama timeskip dua tahun. Kemampuan musiknya begitu baik,
bahkan sering digunakannya dalam pertarungan; seperti untuk menghipnotis
lawannya hingga tertidur atau menciptakan berbagai halusinasi yang menipu mata.
Buah Iblis
Brook memakan Buah Iblis tipe
Paramecia "Yomi Yomi no Mi", yang memberikannya kemampuan untuk
bangkit kembali setelah kematian. Pada dasarnya, Brook menyatakan bahwa
kekuatan Yomi Yomi no Mi mencegah rohnya untuk menyeberang ke dunia lain setelah
meninggal, sehingga ia bisa hidup kembali kapan saja selama tubuhnya tidak
mengalami kerusakan yang fatal. Fisik Brook berwujud seorang tengkorak karena
rohnya terlambat kembali ke dalam tubuh, akibat pengaruh kabut tebal hingga
tersesat setahun setelah ia mati. Meski begitu, wujud tengkoraknya memiliki
berbagai kelebihan, terutama karena bobotnya yang ringan. Ia dapat bergerak
dengan lincah dan fleksibel, bahkan dapat berjalan di atas air tanpa tenggelam.
Ia juga mampu melompat dalam jarak yang jauh dan sangat tinggi, dan dapat
menyimpan berbagai benda; seperti Dial Tone dalam kepalanya. Tengkoraknya juga
memiliki keunikan, dapat disembuhkan dari kerusakan dengan cepat, setelah
meminum susu akibat pengaruh kalsium. Selain itu, ia juga dapat beraktivitas
layaknya manusia normal; seperti makan, minum atau menangis, dan dapat melihat
meski jelas-jelas tidak memiliki mata.
Akibat kurangnya pengetahuan dan
kesempatan berlatih, kemampuan Yomi Yomi no Mi Brook tidak terlalu berkembang
selama lima puluh tahun terdampar di Segitiga Florian. Awalnya, ia hanya tahu
jika Buah Iblisnya memberikan berkah untuknya hidup kembali dan tidak
memberikan manfaat lain. Namun setelah latihan keras selama dua tahun saat
timeskip, ia mulai mengembangkan kemampuan buah iblisnya; seperti dapat memisahkan
rohnya pergi keluar dari tubuh atau menyatukan kembali kepalanya jika terlepas
tanpa mengalami luka. Ia juga dapat memanggil kekuatan dunia sisi lain, seperti
menyalurkan dinginnya kematian pada serangan pedangnya.
Pedang Brook; "Soul
Solid"
Brook menggunakan sejenis pedang
yang disebut Shikomizue, pedang yang disembunyikan di dalam tongkat. Ia telah
menggunakan pedang ini setidaknya lebih dari lima puluh tahun, sejak awal
kemunculannya dalam cerita dan tidak terlihat menggunakan pedang lain. Setelah
timeskip, Brook menamakan pedangnya sebagai "Soul Solid", setelah
mengembangkan kemampuan melapisinya dengan aura kematian, yang memberi efek
membeku dan dingin layaknya kematian. Ia mengklaim bahwa Suku Tangan Panjang
telah membantunya mengasah pedang menjadi lebih tajam, saat bersama mereka.
Teknik
Masa Lalu
Dahulu kala, Brook adalah seorang
panglima pasukan perang di "kerajaan tertentu" dengan julukan
"Humming Brook". Peristiwa tepatnya tidak begitu dijelaskan, namun
Brook mengaku bahwa banyak teknik pedangnya yang dinamai oleh nakamanya saat
itu.
Kisah Laboon
Sekitar lima puluh dua tahun yang
lalu, Brook bergabung dengan Bajak Laut Rumbar yang di kapteni Yorki Calico dan
menjadi salah satu musisi diatas kapal. Mereka berlayar dari West Blue dengan
maksud menuju Grand Line. Di tengah perjalanan, kapal mereka diikuti oleh
seekor bayi ikan paus biru yang tersesat karena tertinggal oleh rombongannya.
Menyadari kehadirannya, Brook menyarankan agar mereka menghiburnya dengan
memainkan musik. Bersama dengan kru lainnya, Brook kemudian memainkan sebuah
sonata bersama-sama. Keesokan harinya, Brook dan yang lain menemukan bahwa paus
kecil tersebut terus mengikuti mereka. Namun karena tidak mengganggu, mereka
membiarkannya, bahkan turut merasa senang dan memberinya nama Laboon. Sejak
saat itu, Laboon ikut bersama Bajak Laut Rumbar melakukan berbagai petualangan.
Di sela-sela petualangan, mereka bermain musik bersama-sama sambil menyanyikan
lagu-lagu gembira. Setelah beberapa lama, mereka seperti menyadari bahwa Laboon
ternyata lebih dekat kepada Brook. Saat Brook dan kru hendak memasuki Grand
Line, mereka mulai menghadapi dilema akan keberadaan Laboon. Mereka khawatir
jika Grand Line menjadi terlalu berbahaya bagi paus seusia Laboon. Mereka lalu
mencoba meyakinkan Laboon untuk tetap tinggal di West Blue sehingga Yorki
meminta Brook agar memberitahu Laboon secara pribadi, namun gagal. Karena tak
berhasil, Brook dan kru mencoba cara lain dengan berpura-pura mengabaikannya.
Rencana ini tampaknya berhasil dan Laboon tidak terlihat untuk beberapa waktu.
Bajak Laut Rumbar kemudian meneruskan perjalanannya menuju Grandline melewati
Reverse Mountain. Karena kapal mereka mengalami kerusakan saat melewati Reverse
Mountain, Yorki memutuskan berlabuh di Twin Cape untuk memperbaikinya. Mereka
terkejut saat mengetahui Laboon ternyata terus mengikuti mereka selama ini.
Selama perbaikan kapal, Brook dan kru memanfaatkan waktu luang yang tersedia
dengan bermain musik dan bernyanyi bersama-sama dihadapan Laboon. Tiga bulan
kemudian, kapal mereka selesai diperbaiki dan bersiap-siap melanjutkan
perjalanan. Brook bersama kru Rumbar memutuskan untuk meninggalkan Laboon
dibawah asuhan Crocus dan berjanji akan menemuinya kembali setelah selesai
berlayar mengelilingi dunia. Setelah mengucapkan salam perpisahan, Bajak Laut
Rumbar meneruskan perjalanannya menuju Grand Line.
Tragedi Bajak Laut Rumbar
Memasuki Grand Line, Brook dan
kru menghadapi berbagai kesulitan dan terus bernyanyi bersama selama pelayaran.
Namun suatu hari, bencana datang menimpa kru Rumbar. Kapten Yorki beserta
beberapa kru terserang suatu penyakit misterius saat memasuki sebuah hutan.
Untuk mencegah menulari kru lainnya, Yorki memutuskan akan membawa ia dan kru
yang terinfeksi pergi dari Grand Line dengan melintasi Calm Belt. Yorki dengan
menyesal mengatakan kepada Brook bahwa itu satu-satunya cara untuk
menyelamatkan yang tidak terinfeksi. Sebelum berpisah, Yorki meminta Brook dan
kru lainnya untuk menyampaikan salamnya kepada Laboon, termasuk memainkan lagu
favoritnya "Bink Sake" untuk terakhir kali. Brook dan Bajak Laut
Rumbar yang tersisa kemudian melanjutkan perjalanan mereka dengan kapal baru.
Ia ditunjuk menjadi kapten yang baru dan mulai mendapatkan nilai bounty selama
perjalanan.
Semua berjalan lancar pada awalnya, namun saat mereka memasuki
Segitiga Florian, mereka diserang oleh beberapa bajak laut musuh. Brook dan
beberapa kru mampu bertahan dari serangan tersebut, namun terkena racun yang
berasal dari senjata musuhnya. Karena dokter mereka terbunuh dalam serangan
tersebut, satu persatu dari mereka jatuh sekarat. Menyadari telah memakan Buah
Iblis Yomi Yomi no Mi dan akan hidup kembali, Brook menyarankan agar mereka
memainkan satu lagu terakhir dan merekamnya pada sebuah Dial Tone. Brook
berjanji kepada krunya saat ia bangkit nanti akan memperdengarkan lagu ini
kepada Laboon. Gembira mendengar sarannya, mereka mulai mengerahkan segala kekuatan
yang dimiliki untuk memainkan lagu favorit, "Bink Sake". Kemudian
satu persatu dari mereka berjatuhan dan meninggal. Brook sendiri terus
memainkan musik seorang diri sampai akhirnya menyerah pada racun dan ikut
meninggal. Tak beberapa lama, roh Brook berhasil kembali berkat kekuatan Buah
Iblisnya. Namun sialnya, ia tidak bisa segera menemukan jasadnya karena
tersesat akibat kabut tebal yang menutupi daerah itu. Setelah setahun mencari,
ia baru berhasil menemukan jasadnya yang tinggal tulang belulang. Hanya rambut
afro yang masih utuh karena memiliki akar yang dalam. Setelah bangkit kembali,
ia mengumpulkan sisa-sisa kerangka krunya dan menyimpannya dalam peti di dalam
kapal. Brook kemudian tinggal sendirian diatas kapal. Karena kemudi kapal telah
rusak akibat pertempuran, ia membiarkan kapal begitu saja hanyut terbawa arus
laut.
Tak banyak yang bisa dilakukannya selama seorang diri; seperti bergulir
di dek, melompat-lompat, bernyanyi sendirian atau bersandar pada dinding
membentuk sudut 45 derajat jika bosan. Saat tidur, ia sering bermimpi bahwa
teman-temannya masih hidup dan menemukan realitas yang berbeda saat terbangun.
Selama lima puluh tahun lebih, Brook menghabiskan waktunya terdampar di atas
kapal, hidup dalam kesepian seorang diri.
Kehilangan Bayangan
Kapal Brook lalu hanyut ke arah
Thriller Bark, lima tahun sebelum dimulainya seri. Bermaksud memperbaiki kemudi
kapalnya, ia turun dan menjelajahi pulau. Diatas pulau, ia menemukan berbagai
makhluk aneh yang menjadi penghuni disana. Brook pun tertangkap dan dibawa
menuju Gekko Moriah. Setelah melihat kemampuannya menghidupkan zombie,
bayangannya berhasil dicuri Moriah dan ia pun dikembalikan ke kapalnya saat
sedang tak sadarkan diri. Setelah terapung-apung diatas kapalnya, Brook
berhasil mencari jalan kembali ke Thriller Bark. Disana ia diam-diam
menyelidiki dan berhasil menemukan kelemahan zombie yaitu garam laut. Ia lalu
menginterogasi Hogback untuk mencari zombie yang memiliki bayangannya. Ia
akhirnya bertemu Ryuma, zombie yang memiliki bayangannya dan mencoba
mengalahkannya, namun gagal. Setelah memohon untuk dilepaskan, Brook diam-diam
melarikan diri dari Thriller Bark. Selama lima tahun ke depan, ia terus melatih
dirinya agar dapat mengalahkan Ryuma saat bertemu kembali.
Bertemu Bajak Laut Topi Jerami
Suatu hari, kapal milik Bajak
Laut Topi Jerami Thousand Sunny tanpa sengaja berpapasan dengan kapal Brook
saat berlayar melintasi lautan Segitiga Florian. Tertarik melihat penampakan
Brook, Luffy memutuskan naik ke kapalnya diikuti Nami dan Sanji yang terpilih
karena undian. Brook lalu menyambut mereka sambil memperkenalkan dirinya. Luffy
mengajak ia untuk bergabung, dan segera diterima dengan sukacita yang
mengejutkan Nami dan Sanji. Mereka lalu turun bersama ke dalam Thousand Sunny.
Brook menghadiri makan malam bersama kru topi jerami. Setelah makan, ia mulai
menjelaskan masa lalunya, termasuk mengungkapkan perihal hilangnya bayangan.
Brook mengatakan bahwa bayangannya telah dicuri, namun menolak memberitahu
pelakunya demi keselamatan kru topi jerami. Akibatnya ia tidak bisa keluar pada
siang hari karena cahaya matahari dapat menghancurkan tubuhnya.
Ia sebetulnya
sangat senang bertemu dengan mereka, termasuk tawaran Luffy, namun terpaksa
menolak karena takut membebani mereka. Namun Luffy menjanjikan akan membantunya
mendapatkan bayangan kembali. Senang dengan kebaikan mereka, Brook bermaksud
akan menunjukkan keahliannya bermusik demi menghibur mereka. Belum sempat
melakukan maksudnya, tiba-tiba muncul semacam hantu dari balik dinding. Ia
bergegas keluar dan diikuti semua kru topi jerami. Ia menemukan bahwa Thousand
Sunny telah hanyut ke arah Thriller Bark. Setelah mengucapkan salam perpisahan,
Brook melompat dari kapal dan berlari melintasi air menuju pulau.
Kembali ke Thriller Bark
Setibanya di pulau, Brook mulai
mencari Ryuma; termasuk berhasil menetralkan beberapa zombie dalam usahanya.
Setelah bertemu, mereka bertarung lagi, namun ia dipukuli dan dilempar keluar
dari menara yang tinggi. Kebetulan Franky dan Robin sedang berada disana,
terjebak oleh jaring Tararan. Setelah bangun, ia mengalahkan Tararan dengan
satu serangan pedang, lalu menetralkannya. Kepada mereka berdua, Brook
menjelaskan kelemahan zombie. Ia juga memberitahu mereka tentang Laboon dan
keinginannya untuk dapat bertemu lagi dengannya. Ia lalu bergegas pergi untuk
mencari Ryuma lagi. Brook menemukan Ryuma sedang duduk minum teh di
laboratorium Hogback. Ia menantangnya sekali lagi, lalu mereka terlibat
pertarungan yang sengit. Namun Brook kalah kelas dan dapat dikalahkan Ryuma. Saat
tak berdaya, Ryuma memutuskan memotong rambut afro Brook yang meronta-ronta
memohon dilepaskan. Saat hendak memotong, tiba-tiba seluruh pulau bergoyang,
membuat Ryuma kehilangan keseimbangan dan gagal memangkas afro Brook. Tiba-tiba
muncul Franky dan Zoro yang datang untuk membantu Brook. Zoro berhasil memblok
serangan pedang Ryuma untuk Brook. Zoro lalu menyuruh Franky untuk membawa
Brook dan ia sendiri akan melawan Ryuma; termasuk mendapatkan bayangannya
kembali. Brook bersama Franky menyaksikan saat Zoro mengalahkan zombie dan
mendapatkan bayangannya kembali.
Melawan Zombie Raksasa Oars dan
Gekko Moriah
Bergabung Dengan Kru Topi Jerami
Setelah peristiwa tersebut, Brook
bersama orang-orang yang menjadi korban merayakan keberhasilan mereka dengan
berjemur menikmati sinar matahari seharian penuh. Setelah puas berjemur, ia
bergabung dengan yang lain berpesta di reruntuhan Mansion Mast. Brook
memutuskan bermain piano, dan kepada Sanji, ia mengaku turut melihat aksi
mereka menghadapi Kuma. Saat memainkan lagu "Bink Sake", Luffy sekali
lagi memintanya bergabung karena bayangannya telah kembali. Brook memberitahu
Luffy bahwa ia masih belum bisa bergabung karena masih memiliki suatu janji
dengan nakamanya Laboon. Namun Luffy kembali memaksanya karena sudah mengetahui
janjinya dari Franky, bahwa ia pun telah bertemu dengan Laboon yang terus
menunggunya selama lima puluh tahun dan turut di konfirmasi Sanji dan Usopp.
Mendengar hal tersebut, Brook akhirnya bersedia bergabung dan mulai
memperkenalkan dirinya secara resmi di hadapan kru topi jerami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar