Sir Crocodile (サー・クロコダイル Sā
Kurokodairu?) adalah mantan Shichibukai dan pimpinan organisasi rahasia,
Baroque Works[2]. Ia merupakan antagonis utama dari Cerita Alabasta. Dia
termasuk karakter yang sering muncul sepanjang seri.
Awalnya ia diperkenalkan sebagai
Shichibukai tetapi kemudian dilucuti dari gelar setelah mencoba untuk mengambil
alih kerajaan Alabasta dan dikirim ke penjara bawah laut Impel Down. Berkat
Monkey D. Luffy, ia berhasil melarikan diri dari Impel Down dan pergi ke
Marineford untuk ikut berpartisipasi dalam perang. Setelah itu, ia dan Daz
Bones memutuskan untuk meneruskan petualangannya di Dunia Baru.
Penampilan
Crocodile adalah pria tinggi
dengan dada lebar, bahu lebar, lengan dan kaki berotot, dan leher yang kokoh.
Dia memiliki kulit pucat dan tengkuk panjang, rambut dalam hitam-ungu yang
disimpan disisir rapi ke belakang, dan terlihat turun melambai di depan
wajahnya saat pertempuran. Crocodile memiliki banyak bekas luka yang menghiasi tubuhnya,
terutama bekas luka jahitan panjang di atas hidungnya yang membentang di
sepanjang wajah, serta tangan kiri yang hilang, digantikan dengan sebuah kait
besar berwarna emas. Crocodile memiliki pandangan mata sendu, dihiasi oleh
banyak kerutan, dan alis tipis yang memberi raut wajah sedih. Crocodile
berbicara dengan suara yang berat dan dalam, dan suka merokok cerutu. Cara
berpakaiannya digambarkan menampilkan gaya bos mafia Italia.
Dalam penampilan aslinya,
Crocodile mengenakan rompi oranye cerah garis-garis hitam yang ditutupi sebuah
kemeja persik berlengan panjang, syal biru, setelan celana panjang gelap dan
sepatu hitam dipoles dengan gesper emas. Dia juga mengenakan mantel panjang,
tebal, bulu abu-abu gelap (di manga dan Movie 8, bernuansa hijau) dibiarkan
menggantung di pundaknya. Saat dipenjara di Impel Down , ia mengenakan seragam
tahanan bergaris-garis, sama seperti tahanan lainnya, namun ia diizinkan untuk
tetap memiliki kait emasnya. Setelah bergabung dengan Luffy dan Jinbe untuk
menyelamatkan Ace, dia mengenakan kemeja hitam, syal hijau, celana panjang
abu-abu gelap, dan mantel hitam dengan trim bulu cokelat. Setelah Pertempuran
Marineford, dia memakai pakaian yang menyerupai seperti saat di Alabasta, yang
terdiri dari rompi atas kemeja polos, syal di lehernya, celana jas, sepatu
elegan dan mantel bulu tergantung di punggungnya. Dalam setiap penampilan, dia
memakai anting-anting emas melingkar tunggal pada telinga kanannya, dan memakai
cincin emas dengan batu permata beberapa warna yang berbeda pada setiap jari.
Tema hewannya adalah buaya seperti arti nama Crocodile, hewan peliharaannya
Bananawani dan bekas luka yang besar yang merefleksikan "senyum
buaya" sesuai dengan temanya.
Karakteristik
Crocodile memiliki rasa percaya
diri yang tinggi dan dalam dengan kemampuannya (kepercayaan dirinya berasal
dari keahlian sendiri dan kekuatan yang besar seperti ditunjukkan ketika ia
mengalahkan Luffy dua kali). Ia menikmati bermain-main dengan lawan-lawannya,
sering tersenyum puas ketika mengetahui lawannya lebih lemah dari dirinya.
Namun, akibat dari rasa percaya dirinya, dia terlalu meremehkan tekad Luffy dan
menyebabkan kekalahannya. Ia mudah menjadi marah jika seseorang menghina dia
dengan cara apapun. Ini terlihat ketika Sanji menghinanya ketika berbicara di
Den Den Mushi. Crocodile berkomentar kalau ia menghukum siapa saja yang berani
menghinanya. Hal ini juga ditunjukkan kemudian dalam pertarungan pertamanya
dengan Luffy dimana Luffy memanggilnya bodoh. Dia kemudian menggigit kedua
cerutunya dan mengancam Nico Robin yang ikut tertawa. Ia juga memiliki
kebiasaan menghina dan merendahkan musuh-musuhnya, seperti menggunakan istilah
"tidak berharga" merujuk pada usaha putus asa musuh-musuhnya. Ketika
melawan musuh-musuhnya, ia sering meremehkan musuhnya dengan memanggilnya
dengan sebutan hanya rookie, mengatakan kalau mereka tidak berada pada
levelnya, seperti ketika pertama melawan Luffy dan menganggap perjuangan mereka
sebagai usaha yang sia-sia sekaligus mengomentari orang-orang yang coba
melawannya di masa lalu.
Crocodile tidak menunjukkan
kepedulian kepada setiap bawahannya. Ia sepenuhnya bersedia mengorbankan mereka
untuk mencapai tujuannya (seperti ketika Operasi Utopia, di mana seluruh
Baroque Works akan terkena ledakan meriam yang dihasilkan) atau jika mereka
menghina atau gagal menjalankan misi (seperti Mr. 3 dan Nico Robin). Dia
sepertinya tidak menganggap keberadaan mereka dan hanya memandang mereka
sebagai bidak. Namun ada beberapa yang mendapat rasa hormat yang kuat darinya
seperti Mr. 1 Daz Bones yang berkenan diselamatkan Crocodile dari selnya.
Meskipun begitu, Crocodile juga bisa menunjukkan kalau ia juga memiliki kode
etik kehormatan sebagai seorang petarung, walau sedikit terlihat aneh. Seperti
saat pertarungan ketiganya melawan Luffy dimana saat ia mengeluarkan kait
beracun, ia berpendapat kalau Luffy layak mendapat kehormatan merasakannya,
mungkin disebabkan karena ia hampir tidak pernah menunjukkan kait itu kepada
musuh-musuh sebelumnya. Namun situasi saat itu lebih menggambarkan sifat kekejamannya
ketimbang sebagai suatu kehormatan. Contoh lain, ketika ia menolak melawan
Shirohige yang dalam keadaan lemah akibat dilukai Squardo, walau memiliki
dendam dengannya sejak lama. Ia juga tak segan menolong orang lain, seperti
menyelamatkan Ace ketika akan dieksekusi dan juga menyelamatkan Luffy dan Jinbe
dari Akainu, dengan alasan ia tak ingin pihak Angkatan Laut mendapatkan
kemenangan. Ia juga membantu Daz Bones menghadapi Dracule Mihawk dengan alasan
kalau ia sedang dalam perasaan yang buruk. Di suatu masa mungkin ia adalah
orang yang baik hati dan optimis seperti ketika ia dan Luffy berbagi mimpi yang
sama. Namun, dengan pengalaman buruknya ketika gagal menaklukan Grand Line dan
kembali dengan kekalahan telah mengecewakannya menyebabkan ia berubah menjadi
jahat seperti sekarang dan seiring berlalunya waktu, ia melepaskan mimpinya
perlahan-lahan. Ia berhati dingin dan menjadi sinis ketika mendengar romantisme
seorang bajak laut tentang impian mereka menjadi Raja Bajak Laut berikutnya.
Crocodile percaya kalau mereka semua bodoh memiliki idealisme seperti itu yang
hanya untuk berakhir dengan kekecewaan. Ia mengatakan kalau selama
bertahun-tahun telah sering bertemu dengan orang seperti itu di lautan dan
menyingkirkan mereka semua. Dia juga mengakui melalui pengakuannya sendiri
bahwa ia tidak selalu rasional. Kemudian, setelah dikalahkan Luffy dan dilucuti
gelarnya sebagai Shichibukai, Crocodile kehilangan minat pada dunia luar.
Seperti terlihat ketika bawahannya di Baroque Works sibuk menyelamatkan diri
ketika akan ditangkap ia malah menertawakan mereka ketimbang melarikan diri dan
akhirnya dikirim ke Impel Down. Motivasinya ketika keluar dari Impel Down,
hanya untuk berkesempatan membalas dendam kepada shirohige. Kini ia berubah
sedikit menjadi lunak dengan sikapnya. Dia tampak lebih bersedia untuk membantu
orang lain, seperti ketika dia menawarkan untuk membantu Luffy melarikan diri
dari Impel Down, menolong Ace ketika akan di eksekusi, menolong Daz Bones dari
Mihawk maupun ketika menyelamatkan Luffy dan Jinbe dari Akainu, walau dengan
sejumlah alasan. Sebelumnya ia bahkan tidak akan peduli jika sekutunya sendiri
akan dikorbankan.
Hubungan
Baroque Works
Hubungannya dengan bawahan di
Baroque Works hampir tak ada. Ini dikarenakan kerahasiaan identitasnya yang
tidak diketahui oleh anggota lain (kecuali oleh Nico Robin) sampai diungkapkan
kemudian. Crocodile tidak peduli pada keselamatan anak buahnya asal tujuannya
tercapai. Kepada bawahannya, ia tidak segan-segan bertindak kejam menghukum
mereka jika gagal menjalankan tugas dengan baik. Seperti ketika ia menjatuhkan
Mr. 3 untuk dimakan buaya peliharaannya Bananawani karena gagal menghadang Vivi
dan kru topi jerami. Walau demikian, ia tidak bertindak sewenang-wenang kepada
bawahannya jika tidak ada alasannya.
Hubungannya dengan Nico Robin
digambarkan sebagai hubungan bisnis yang saling menguntungkan. Crocodile tidak
pernah menganggapnya sebagai teman bahkan tak keberatan menyingkirkannya jika
tak dibutuhkan lagi. Sebaliknya bagi Robin, ia hanya memanfaatkannya untuk
mewujudkan mimpinya sekaligus mendapatkan perlindungan dan tak pernah berniat
untuk benar-benar membantu Crocodile. Meskipun terkenal kejam, Crocodile masih
mendapatkan loyalitas dari beberapa bawahannya. Seperti Miss. Goldenweek yang
berupaya menyelamatkan dirinya dan anggota BW lainnya dari penahanan. Juga Mr.
1 Daz Bones, yang bersedia bergabung lagi dengannya ketika melarikan diri dari
Impel Down dan mengikutinya pergi ke Dunia Baru.
Nefertari Vivi
Nefertari Vivi sangat membenci
Crocodile karena tindakannya yang ingin merebut kerajaan Alabasta. Terutama
karena telah menyebabkan penderitaan bagi rakyat Alabasta, seperti bertanggung
jawab atas kekeringan yang melanda negeri itu selama tiga tahun, yang
menyebabkan banyaknya kematian rakyat tak berdosa dan kekacauan dimana-mana.
Bajak Laut Topi Jerami
Kru topi jerami adalah musuh
utamanya selama kejadian di Alabasta. Mulai dari Whiskey Peak, Little Garden
hingga Alabasta, kru topi jerami menjadi sasaran Crocodile dan organisasinya.
Ketika akhirnya kru topi jerami mencapai Alabasta, mereka berhasil menggagalkan
ambisi Crocodile untuk menguasai negeri itu demi teman baik mereka, putri
Nefertari Vivi.
Monkey D. Luffy
Awalnya Luffy adalah musuhnya
setelah peristiwa di Alabasta. Namun keduanya kemudian sepakat saling membantu
untuk sementara selama proses pelarian diri dari Impel Down. Crocodile ikut
bersama rombongan Luffy ke pertempuran di Marineford, namun dengan tujuan yang
berbeda ingin mengalahkan shirohige. Setelah pertempuran berakhir, Crocodile
tampak sedikit berubah dengan berusaha melindungi dan menyelamatkan Luffy,
walau ia berkelit dengan sejumlah alasan.
Nefertari Cobra
Awalnya Cobra menganggap
Crocodile sebagai penolong yang diutus pemerintah dan mengungkapkan rasa
terimakasihnya ketika Crocodile mengamankan Nanohana dari serangan bajak laut.
Ketika diberitahu jati diri Crocodile yang sebenarnya oleh Vivi melalui surat,
Cobra mengungkapkan kemarahannya dan mencoba mengalahkan Crocodile. Saat berada
di ruang bawah tanah bersama Crocodile, ia nekat menghancurkan tempat itu dan
terkubur bersama-sama untuk mencegah Crocodile memerintah negaranya.
Edward Newgate
Crocodile memiliki dendam yang
besar terhadap Shirohige. Ia akhirnya memiliki motivasi untuk keluar dari Impel
Down, hanya karena ingin melawan shirohige. Meski tidak sepenuhnya dijelaskan,
tampaknya ia pernah bertarung dan dikalahkan shirohige dimasa lalu. Ketika
shirohige ditikam oleh Squardo atas hasutan Akainu, Crocodile tampak berang dan
kesal melihat betapa mudahnya shirohige menjadi lemah dan lengah.
Jinbe
Diantara Shichibukai lainnya,
Crocodile tampaknya memiliki hubungan masa lalu yang buruk dengan Jinbe. Jinbe
terlihat menunjukkan kemarahannya ketika berada di sel yang berdekatan dengan
Crocodile di Impel Down. Hal ini mungkin karena perseteruan Crocodile dengan
shirohige, dimana Jinbe sangat mengagumi shirohige. Namun, Crocodile akhirnya
justru membantu Jinbe dan Luffy ketika terdesak oleh Akainu.
Donquixote Doflamingo
Crocodile sepertinya tahu dan
mengenal Doflamingo, karena mereka saling berbicara seolah-olah pernah kenal
dekat sebelumnya saat pertempuran di Marineford. Saat sedang bertarung dengan
Jozu, Crocodile mengancam Doflamingo jika mengganggu rencananya, sebaliknya
Doflamingo menawarkan bantuan asal ia mau bergabung dengannya. Namun Crocodile
menertawakan tawaran itu sambil menyerang balik keduanya, baik Doflamingo
maupun Jozu. Kemudian Doflamingo tampak marah ketika Crocodile membantu Ace
sambil memotong kepala Crocodile, mengatakan ia akan iri jika Crocodile
bersekutu dengan shirohige. Crocodile hanya mengatakan kalau ia tidak bersekutu
dengan siapapun. Keduanya kemudian terlihat saling bertarung.
Dracule Mihawk
Atas perintah Crocodile, Daz
Bones menyelamatkan Luffy dari Mihawk namun kalah dengannya. Ketika Mihawk akan
kembali menyerang, Crocodile datang membantu sambil mengatakan untuk
berhati-hati kepadanya karena ia sedang dalam perasaan yang buruk.
Emporio Ivankov
Ivankov sepertinya pernah
mengenal Crocodile di masa lalu ketika bertemu di Impel Down. Ivankov
mengungkapkan kalau ia mengetahui rahasia Crocodile dan coba mengancamnya agar
tidak mengkhianati ia dan Luffy jika mereka membebaskannya dari penjara.
Rahasia yang dimaksud Ivankov tidak begitu jelas, tapi Luffy menganggap rahasia
yang dimaksud itu berhubungan dengan kelemahan Buah Iblisnya Suna Suna no Mi, yang
juga telah diketahuinya.
Pemerintah Dunia
Crocodile menjadi musuh
Pemerintah Dunia ketika ia menyalahgunakan status Shichibukai yang diberikan
pemerintah untuk menggulingkan kerajaan Alabasta, yang berada dibawah naungan
kekuasaan Pemerintah Dunia. Ketika memutuskan untuk kembali berpetualang di
Dunia Baru, ia dianggap berpotensi besar mengganggu keseimbangan kekuasaan Tiga
Kekuatan Besar.
Angkatan Laut
Ketika Crocodile datang bersama
rombongan pelarian Impel Down ke Marineford saat perang, Sengoku berpikir
mereka mendapat keuntungan karena keinginan Crocodile untuk melawan shirohige.
Namun dalam perkembangannya, Crocodile juga turut melawan mereka seperti ketika
menyelamatkan Ace dari upaya eksekusi pertama dan bentrok dengan Laksamana
Akainu untuk menyelamatkan Luffy dan Jinbe. Sebagai bajak laut, kini ia menjadi
buronan yang dicari pihak Angkatan Laut.
Kemampuan dan Wewenang
Crocodile ditampilkan sangat
lihai dan licik, terlihat dari kemampuannya mengelabui Pemerintah Dunia
sekaligus memimpin organisasi rahasia Baroque Works tanpa bisa diketahui. Di
mata orang-orang dan Pemerintah Dunia, ia tampak seperti pahlawan yang melindungi
mereka dari bajak laut. Ia juga mampu merancang rencana matang dan terencana
untuk mengambil alih Alabasta. Ia juga dapat melihat detil-detil kecil yang
tidak diperhatikan orang lain, seperti tanda lilitan kain putih di lengan kru
topi jerami dan menyimpulkannya sebagai proteksi terhadap kemampuan Mr. 2. Ia
juga memiliki pemahaman yang baik tentang Buah Iblis, terlihat dari
kemahirannya menggunakan "Suna Suna no Mi" miliknya, dan mampu
mengidentifikasi penjaga Impel Down sebagai pengguna buah Zoan sementara yang
lain tidak menyadarinya.
Sebagai mantan Shichibukai, ia
adalah salah satu karakter terkuat dalam cerita. Ia ditempatkan di Level 6
Impel Down saat ditahan, level dimana penjahat terkuat di dunia di tempatkan,
meski hanya memiliki nilai buruan 81.000.000
dan tampak tidak berpengaruh ketika dinetralkan dalam air mendidih Impel Down.
Ia mampu mengalahkan Luffy dua kali dan meracuninya pada pertarungan ketiga.
Karena kesombongannya, akhirnya ia dikalahkan Luffy. Saat perang di Marineford,
Crocodile memiliki kapasitas yang mumpuni untuk bertarung dengan orang-orang
sekaliber Jozu, Doflamingo, Mihawk bahkan Akainu. Ia tampak tidak khawatir
menantang Mihawk yang bahkan mampu mengalahkan Jinbe dengan mudah dan tidak
terlihat terluka setelah diserang Doflamingo. Meski kekuatan buah iblisnya
bertipe logia yang memungkinkan ia menghindari pukulan, Crocodile memiliki
ketahanan tubuh yang kuat. Ia hanya menderita sedikit cedera ketika dipukul
dengan haki oleh Jozu dalam bentuk berlian.
Buah Iblis
Crocodile memakan Buah Iblis tipe
Logia "Suna Suna no Mi" yang memberinya kemampuan untuk berubah
menjadi pasir. Ia sepertinya sangat menguasai kekuatan buah iblisnya dan mampu
mengoptimalkannya dengan baik. Sebagai manusia pasir, Crocodile nyaris mustahil
dikalahkan jika berada di daerah gurun. Ia mampu membuat badai pasir besar,
membuat pasir hisap atau membuat serangan senjata berbilah ganda yang tajam
dari pasir. Ia juga mampu menguras habis air dari tubuh seseorang jika
terpegang sampai kering. Kemampuan ini juga yang menyebabkan rakyat Alabasta
harus hidup dalam kekeringan selama dua tahun.
Kait Emas
Crocodile memiliki sebuah kait
emas di tangan kiri yang dapat digunakannya sebagai senjata. Kait ini
digunakannya untuk menusuk lawannya, seperti saat pertarungan pertama dengan
Luffy dan juga saat dikhianati Nico Robin. Kait ini juga digunakannya sebagai
gada pemukul seperti ketika menghempaskan Luffy ke dinding. Kait ini terbukti
sangat tangguh seperti saat menahan serangan pedang Mihawk tanpa ada kerusakan.
Kait emas Crocodile memiliki beberapa bagian. Jika penutupnya dilepas,
didalamnya terdapat kait lain yang berlubang-lubang. Crocodile mengatakan kalau
didalam lubangnya mengandung racun kalajengking yang cukup kuat untuk membunuh
siapa saja, dan ketika menetes terlihat kalau racunnya bahkan dapat melelehkan
batuan. Ketika Luffy berhasil mematahkan kait itu, Crocodile masih bisa
memunculkan semacam pisau dari tempat tersebut. Selama dipenjara di Impel Down,
Crocodile tetap diizinkan memakai kait tersebut. Meski sedikit aneh karena
dapat berpotensi sebagai senjata, namun Oda sepertinya tidak ingin merubah ciri
khas yang telah melekat pada Crocodile.
Riwayat
Masa Lalu
Dalam One Piece: Strong World,
sekitar 22 tahun yang lalu, Crocodile muda ikut menyaksikan eksekusi Gol D.
Roger di Loguetown. Saat itu ia terlihat belum mendapatkan luka di sepanjang
wajahnya dan belum mengenakan kait. Impian Crocodile adalah menjadi Raja Bajak
Laut berikutnya. Sepertinya ia terinspirasi oleh kata-kata terakhir Gol D.
Roger sebelum dieksekusi. Seperti kebanyakan orang-orang dimasa itu, ia menjadi
bajak laut dan turun ke laut demi mimpinya. Namun mimpinya terhenti ditangan
Shirohige, seperti yang disebutkan dalam cerita kalau ia pernah bertarung dan
dikalahkan shirohige dan gagal menaklukan Dunia Baru. Disebutkan juga kalau di
suatu waktu ia pernah bertemu Emporio Ivankov, tapi pertemuan ini sepenuhnya
masih misteri.
Menjadi Shichibukai
Kemudian ia dikenal sebagai salah
satu Shichibukai dan membuka sebuah kasino di Rainbase Alabasta. Crocodile
kemudian mendapat informasi tentang sebuah senjata kuno "Pluton" yang
rumornya berada di Alabasta. Berkaca pada kegagalan sebelumnya, ia berniat
membangun senjata kuno Pluton untuk mewujudkan ambisinya sekaligus membalas
kekalahannya. Memanfaatkan statusnya sebagai Shichibukai, diam-diam ia
menyelidiki keberadaan lokasi senjata kuno Pluton di Alabasta. Ia kemudian
menemukan Nico Robin yang bisa membaca Poneglyph, petunjuk lokasi Pluton lalu
menawarinya posisi sebagai asisten dengan imbalan memberi tempat dan
perlindungan.
Membentuk Baroque Works
Crocodile kemudian membentuk
organisasi rahasia Baroque Works. Anggotanya berasal dari para pemburu hadiah
terbaik di dunia dengan diiming-imingi janji palsu. Untuk menjaga kerahasiaan,
setiap anggota Baroque Works diberi kode nama dan identitas masing-masing
anggota disembunyikan sehingga sesama mereka pun saling tidak mengetahui. Untuk
membantu biaya operasional mereka, anggota Baroque difungsikan sebagai pemburu
hadiah dengan menangkap para bajak laut yang baru memasuki Grand Line. Di mata
Pemerintah Dunia dan rakyat Alabasta, Crocodile tampak seperti seorang pahlawan
yang melindungi mereka dari bajak laut.
Whiskey Peak
Nama dan status Shichibukai
Crocodile pertama kali disebutkan dalam cerita saat Luffy dan kru bersedia
mengantar putri Nefertari Vivi kembali ke negerinya, Alabasta.
Little Garden
Sanji tanpa sengaja menjawab
panggilan Den Den Mushi di rumah lilin dari seseorang yang berinisial Mr. 0
yang ditujukan untuk Mr. 3. Menyadari panggilan ini berasal dari musuh, Sanji
berpura-pura menjadi Mr. 3 dan mengklaim telah sukses mengalahkan semua kru
topi jerami. Tiba-tiba muncul Unluckies yang dikirim ke Little Garden untuk
mengantarkan Eternal Pose kepada Mr. 3. Melihat Sanji, mereka menyerangnya namun
dikalahkan dengan mudah. Mendengar kegaduhan di den den mushi, Mr. 0 menjadi
curiga, namun Sanji berpura-pura mengatakan kalau ia harus memberikan topi
jerami pukulan terakhir. Merasa tidak nyaman, Crocodile menyuruh Miss All
Sunday memerintahkan Mr. 2 menunggu kedatangan Mr. 3.
Alabasta
Di sebuah pelabuhan di Alabasta,
sekelompok bajak laut (diketahui sebagai Puppu dan kru) mencuri dan berbuat
onar di tengah kota. Crocodile lalu keluar dan mengalahkan mereka semua.
Rencana Utopia
Crocodile mengumpulkan bawahannya
di Rainbase untuk mengumumkan misi terakhir mereka menggulingkan kerajaan
Alabasta, yang diberi nama "Rencana Utopia". Tiba-tiba muncul Mr.3
yang menyelinap masuk, mengatakan bahwa rencana Utopia harus ditunda karena kru
topi jerami bersama Vivi telah sampai di Alabasta. Mr. 2 juga memperkuat
pernyataan itu karena ia berpapasan dengan mereka dalam perjalanan ke Alabasta.
Crocodile tampak terkejut karena menyangka mereka telah disingkirkan dan marah
kepada Mr.3 karena gagal menjalankan tugas dengan mengeringkan tubuhnya dan
memberinya makan kepada Bananawani. Kru topi jerami kemudian tiba di Rainbase
dan dikejar Angkatan Laut pimpinan kapten Smoker menuju kasino milik Crocodile
Rain Dinners. Di dalam kasino, Luffy, Zoro, Nami dan Usopp termasuk Smoker
terjatuh kedalam perangkap buatan Crocodile. Saat tersadar, mereka berlima
termasuk Smoker menemukan diri mereka terjebak dalam kurungan yang terbuat dari
Kairoseki. Saat itulah Crocodile muncul dihadapan mereka sambil menunggu kedatangan
Miss All Sunday membawa Vivi.
Setelah kedatangan Vivi,
Crocodile mengumumkan seluruh rencananya dihadapan mereka. Kemudian ia
membanjiri tempat itu perlahan-lahan dan membuang kunci sel ke dalam kandang
Bananawani, sambil memberi pilihan sulit kepada Vivi, apakah ingin pergi
menemui pemberontak untuk menghentikan perang dengan membiarkan teman-temannya
mati tenggelam atau mempertaruhkan nyawanya untuk mengambil kunci sel yang
telah dimakan Bananawani. Tiba-tiba Crocodile menerima panggilan Den Den Mushi
dari seseorang yang bernama Mr. Prince. Orang itu ternyata Sanji dan kemudian
ia berpura-pura seperti telah dikalahkan oleh Billion yang disanderanya.
Crocodile dan Miss. All Sunday pergi keluar untuk melihat situasi yang terjadi.
Namun diluar, ia melihat semua Billion telah dikalahkan dan tampak seseorang
dengan memakai penutup kepala yang ternyata Chopper yang menyamar, berlari
menjauh. Crocodile mengejarnya namun tidak berhasil menangkap Chopper. Ia
kemudian kembali ke kasino. Miss. All Sunday bertanya kepada Crocodile
kalau-kalau kru topi jerami berhasil menemukan kunci yang dibuang. Crocodile
menjawab kalau kunci yang dibuangnya adalah palsu dan ia masih menyimpan yang
aslinya. Saat Crocodile kembali ke tempat semula, seluruh kru topi jerami beserta
Smoker telah melarikan diri. Saat kru topi jerami bersama Vivi melarikan diri
menggunakan Scissors, seekor kepiting raksasa, Crocodile berhasil menarik Vivi
menggunakan kekuatannya. Melihat hal itu, Luffy melompat menyelamatkan Vivi
serta menyuruh mereka meneruskan perjalanan sedang ia akan menghadapi
Crocodile.
Crocodile vs Luffy, pertarungan
pertama
Crocodile memberi Luffy waktu 3
menit untuk mencoba melawannya. Luffy mulai menyerangnya namun tidak berhasil.
Crocodile menciptakan pasir hisap untuk mengubur Luffy, namun Luffy berhasil
lolos. Crocodile menyerang Luffy dan mengeringkan tangan Luffy dengan
kekuatannya. Luffy panik namun berhasil memulihkannya dengan meminum air yang
diperolehnya dari seorang kakek di Yuba. Crocodile kemudian membuat badai pasir
besar yang ditujukan ke arah Yuba. Luffy tampak marah dan menyuruh Crocodile
menghentikannya. Saat itulah Crocodile menusuk Luffy di perut dengan kait
emasnya. Ketika melihat tetesan air yang mengalir ketangannya, tiba-tiba Luffy
bergerak dan meremas tangan Crocodile kuat-kuat sampai ia kesakitan. Crocodile
terkejut melihat Luffy masih hidup dan kemudian melemparkan tubuh Luffy yang
sekarat ke dalam pasir hisap. Crocodile kemudian pergi meninggalkan tempat itu.
Pertempuran di Alubarna
Crocodile kemudian tiba di istana
kerajaan di Alubarna bersama Nico Robin sambil menyandera raja Alabasta,
Nefertari Cobra. Ia menghentikan usaha Vivi untuk menghentikan perang dan
menutupi lokasi pertempuran dengan debu pasir menggunakan kekuatannya.
Crocodile mengatakan kalau ia telah mengalahkan Luffy. Dihadapan mereka,
Crocodile menjelaskan motif sebenarnya ia merebut kerajaan Alabasta demi
mencari keberadaan senjata kuno "Pluton", yang kabarnya tersembunyi
disuatu tempat di Alabasta. Ia membutuhkan senjata itu untuk membangun kekuatan
militernya agar mampu melawan kekuatan militer Pemerintah Dunia. Crocodile juga
menambahkan kalau ia telah memasang bom yang akan meledak dalam waktu 30 menit
dan mengenai semua orang. Pengawal khusus kerajaan, Pengawal Tsumegeri memutuskan
meminum "Air Terlarang" lalu menyerang Crocodile, namun mereka semua
dikalahkan dengan mudah. Chaka berubah menjadi Jackal dan menyerang Crocodile
namun juga dikalahkan dengan mudah. Vivi berteriak-teriak menyumpahinya.
Crocodile mendatangi Vivi, lalu mencekik lehernya sambil melemparnya keluar
dari dinding istana yang tinggi. Saat itulah Luffy muncul dari udara dengan
menaiki Pell yang telah berubah menjadi burung Falcon lalu menyelamatkan Vivi.
Crocodile vs Luffy, pertarungan
kedua
Crocodile tampak tak percaya
melihat Luffy masih hidup. Ia memuji keberuntungannya. Crocodile mengatakan
kalau Luffy tak akan bisa memukulnya. Luffy lalu melompat sambil memukul
Crocodile. Crocodile membiarkannya karena menyangka tak akan kena, namun Luffy
mampu memukulnya hingga terpelanting. Crocodile tampak terkejut melihatnya.
Luffy menjelaskan kalau ia sudah mengetahui kelemahan Crocodile adalah air dan
ia membawa segalon besar air dipunggungnya. Lalu keduanya bertarung lagi. Luffy
memukul Crocodile namun Crocodile dengan mudah menghindar sambil mencengkeram
tangan Luffy dan mengeringkannya. Luffy berhasil memulihkannya dengan meminum
banyak air. Luffy berhasil mengecoh Crocodile dan memukulnya hingga terluka,
dan Crocodile membalas dengan mengirimkan "Sables", badai pasir yang
membuat Luffy terpelanting. Crocodile menertawakan Luffy yang terlihat
kepayahan bertarung dengan mengangkut segalon air. Sebagai balasannya, Luffy
menelan semua air dan menyemprotkan gumpalan besar air kepada Crocodile yang
membasahinya, lalu memukulnya dengan keras. Crocodile kemudian menyuruh Robin
pergi bersama Cobra ke tempat Poneglyph, karena ia tampak kehilangan kesabaran.
Kemudian ia mengeluarkan kekuatannya "Ground Sekko", mengeringkan
sebagian besar istana. Luffy kembali menyemprotkan air namun kali ini tak
berhasil. Crocodile kembali mengeringkan tempat itu dengan "Ground
Death", hingga apapun yang terkena, akan berubah menjadi pasir. Luffy lalu
menghindar dengan meloncat kearah pinggiran dinding istana. Seketika Crocodile
muncul dihadapan Luffy dan mencekiknya. Luffy masih sempat menyemprotkan
beberapa gumpalan air ke arah Crocodile, namun Crocodile dapat mengelak, lalu
ia menyerap semua air ditubuh Luffy sampai kering dan menjatuhkannya ke bawah.
Kemudian ia pergi menyusul Nico Robin. Di tengah perjalanan, ia bertemu sersan
mayor Tashigi yang telah dikalahkan Robin. Crocodile bertanya keberadaan atasan
Tashigi, Smoker dan menuduhnya pengecut karena lari. Ia lalu memasuki sebuah
ruang bawah tanah tempat Poneglyph berada. Ia meminta Robin menerjemahkan
artinya. Robin lalu mulai membaca. Mendengar informasi yang dibaca Robin tidak
seperti yang diharapkannya, ia menjadi marah. Ia menuduh Robin tidak berniat
untuk memberitahu yang sebenarnya kepada ia. Crocodile lalu memutuskan untuk
melumpuhkan Nico Robin. Cobra berusaha meruntuhkan tempat itu dengan menarik
tombol rahasia, tapi Crocodile hanya tertawa karena dengan kekuatannya, ia
dapat pergi dengan mudah.
Crocodile vs Luffy, pertarungan
ketiga
Tak lama berselang, Luffy datang
menyusul mereka. Crocodile betul-betul terkejut melihatnya masih hidup.
Crocodile menyangsikan kekuatan Luffy untuk memukulnya karena tidak membawa air
dan tertawa. Tapi Luffy berhasil memukulnya dengan tangan yang terbalut darah.
Setengah terkejut, kali ini Crocodile bertekad untuk benar-benar mengakhiri
pertarungan mereka sampai ada yang mati, dengan mengeluarkan kait beracun
miliknya. Luffy memukulnya dari jauh namun Crocodile menghindar dan berhasil
melukai kaki Luffy dengan kait beracun. Crocodile tampak tertawa dan dibalas
Luffy dengan menendangnya hingga terbanting ke dinding. Crocodile mengatakan
kalau pertarungan sudah selesai karena racun telah menyebar ke seluruh tubuh
Luffy, tapi luffy sepertinya tidak peduli. Luffy terus menyerangnya namun
Crocodile dapat menghindar. Luffy tampak melemah dan terjatuh akibat pengaruh
racun di tubuhnya dan Crocodile mentertawakannya keadaanya. Crocodile kemudian
menjelaskan kalau bom yang dipasangnya memiliki penghitung waktu dan akan
meledak otomatis apapun yang terjadi. Crocodile mengatakan kalau nantinya hanya
ia sendiri yang akan selamat. Mendengar hal itu, Cobra menjadi sangat marah.
Tak lama kemudian, Luffy mendapatkan kekuatannya kembali dan berdiri. Crocodile
terkejut melihat melihat hal itu. Lalu ia menyerang Luffy dengan kait beracun,
dan berhasil ditepis Luffy dengan kaki sekaligus mematahkannya. Crocodile
tampak kesal dan mengeluarkan pisau kecil dari bekas patahan tersebut. Mereka
lalu saling menyerang satu sama lain. Luffy menendang Crocodile kuat-kuat
sampai terbang ke atas. Crocodile mengeluarkan badai mencoba meruntuhkan tempat
itu. Luffy lalu menarik napas panjang dan menghembuskannya sambil melompat
keatas mengeluarkan "Gomu Gomu no Storm" dan dibalas Crocodile dengan
"Desert la Spada". Kekuatan mereka saling beradu tapi kekuatan milik
Crocodile kalah dan ia dipukul berulang-ulang hingga menjebol langit-langit
bangunan dan terbang ke udara hingga jauh.
Misi Miss Goldenweek: bertemu
Baroque Works
Crocodile kalah, ia
ditangkap Angkatan Laut dan dilucuti gelar Shichibukainya. Ia menolak untuk
pergi ketika akan diselamatkan dan hanya tersenyum saat melihat bawahannya di
Baroque Works menyelamatkan diri. Crocodile kemudian dikirim ke Impel Down dan
di penjara disana.
Impel Down
Di Impel Down Crocodile ditempatkan
di level 6, tingkatan penjara yang menampung penjahat-penjahat dengan reputasi
terburuk. Ia ditempatkan di sel yang berdekatan dengan sel milik Portgas D. Ace
dan Jinbe. Ia mengomentari situasi perang yang akan terjadi antara Bajak Laut
Shirohige dengan pihak Angkatan Laut, dan merasa senang jika bisa berkesempatan
membalas dendam terhadap Shirohige. Crocodile tidak berkomentar ketika Boa
Hancock datang mengunjungi Ace. Saat Luffy, Ivankov dan Inazuma terjebak di
level 6, Crocodile menawarkan bantuan untuk mengeluarkan mereka. Luffy sangat
terkejut melihatnya dan merasa enggan menerima bantuan, mengingat perbuatan
Crocodile di masa lalu. Namun Ivankov menyarankan untuk melepasnya dengan
menjamin kalau ia mengenal Crocodile beserta rahasia kecilnya. Bersamaan dengan
itu, Jinbe memohon untuk dibebaskan juga karena ingin ikut menolong Ace. Luffy
setuju dan kemudian Inazuma membebaskan mereka berdua. Setelah dibebaskan,
Jinbe memperingatkan Crocodile agar tidak mengganggu shirohige nantinya, dan
Crocodile menantang Jinbe kalau ia ingin mati demi membela shirohige. Menengahi
hal itu, Ivankov menyatakan kalau mereka tidak punya waktu dan harus segera
pergi. Kemudian bergabung para Newkama dan Mr. 2 Bon kurei, mengikuti mereka
untuk keluar dari Impel Down. Crocodile menggunakan kekuatannya untuk
mengeringkan pintu masuk ke Level 4 menjadi pasir. Di balik pintu sudah
menunggu para penjaga Impel Down. Luffy, Crocodile dan Jinbe mengeluarkan
kemampuan mereka dan mengalahkan penjaga dengan mudah. Di level 4, Crocodile
membebaskan Daz Bones yang setuju bergabung dengannya. Kemudian muncul
Sadi-chan dan para Setan Penjaga menghadapi mereka. Luffy, Jinbe dan Crocodile
mengalahkan mereka dengan satu serangan. Kemudian mereka berpapasan dengan
Kurohige dan krunya. Crocodile hanya menyaksikan ketika Luffy mencoba menyerang
Teach. Ia tampak terkejut melihat teach bisa melukai Luffy mengingat Luffy
terbuat dari karet. Setelah diingatkan Jinbe kalau mereka tidak punya banyak
waktu, Luffy berhenti bertarung dan bergegas melanjutkan perjalanan. Crocodile
menyempatkan bertanya kepada teach mengapa ia begitu bersemangat untuk
melepaskan statusnya sebagai Shichibukai. Teach mengatakan kalau ia tidak
berkewajiban untuk menjawab. Dan dibalas oleh Crocodile kalau ia pun tak peduli
tentang apa yang direncanakannya. Kemudian muncul Minotaurus menghadapi mereka.
Bon Kurei tampak bingung karena seingatnya makhluk itu telah dilumpuhkan
sebelumnya. Crocodile menjelaskan kalau empat setan penjaga adalah pengguna
buah Zoan yang dibangkitkan, yang memiliki tingkat pemulihan yang cepat dan
tiga penjaga lain yang dipukul oleh ia, Luffy dan Jinbe, juga akan segera
pulih. Namun Crocodile menyatakan kalau ia tidak khawatir dengan hal tersebut
karena Warden Magellan akan segera tiba. Ivankov dan Inazuma menawarkan untuk
menghadang Magellan, sementara Luffy dan rombongan tetap melanjutkan
perjalanan.
Sampai di Level 2, mereka
mendapati tingkat itu telah kosong tanpa penjagaan. Luffy dan Jinbe penasaran
bagaimana hal itu bisa terjadi. Mereka semua berlarian ketika melihat Magellan
menghampiri dari belakang. Bergabung dengan mereka, Buggy dan Mr.3 Galdino
serta tahanan Impel Down lainnya. Crocodile mengenali Mr. 3 dan mengatakan
kalau ia seperti sepotong sampah yang tak berguna. Ketika Magellan mendekat,
Mr. 3 mengeluarkan kemampuannya, "Candle Wall" untuk menahan laju
Hydra Magellan. Melihat hal itu, Crocodile terkesan kalau Mr. 3 ternyata bisa
berguna dan menyelamatkan banyak orang. Luffy dan Mr. 3 mencoba untuk melawan
Magellan sementara sisanya tetap melanjutkan perjalanan. Setelah itu, Crocodile
dan tahanan lainnya sampai di pintu keluar dan siap untuk pergi. Namun mereka
mendapati tak ada satupun kapal yang bisa digunakan untuk melarikan diri. Jinbe
berinisiatif mendobrak pintu sebagai rakit dan mengajak sukarelawan untuk ikut
bersamanya untuk merebut salah satu kapal. Crocodile, Mr. 1 dan Buggy melompat
ke pintu lalu Jinbe membawa mereka dari bawah air ke arah kapal. Tapi Angkatan
Laut melihat hal itu dan menembaki mereka dengan meriam. Setelah mendekati
kapal, Jinbe mengeluarkan kemampuannya untuk melontarkan mereka ke atas kapal.
Crocodile dan Mr. 1 segera melumpuhkan para marinir yang ada di atasnya. Jinbe
mencoba membantu dengan mengirimkan gelombang ke arah kapal dan menyebabkan
kerusakan sedikit. Melihat hal itu, Crocodile tampak gusar karena kapal itulah
yang akan mereka gunakan untuk melarikan diri. Jinbe meminta maaf atas
kecerobohannya. Angkatan Laut mencoba menenggelamkan kapal yang akan mereka
gunakan dengan menembakkan meriam. Crocodile menjadi marah dan mengirimkan
badai pasir untuk menghentikan bola meriam. Kemudian Luffy dan rombongan sampai
di kapal dengan menaiki ikan Hiu Paus atas perintah Jinbe dan mereka semua
dapat pergi meninggalkan Impel Down setelah Mr. 2 mengorbankan dirinya untuk
membukakan pintu keluar.
Perang Marineford
Diatas kapal, Crocodile
mengomentari kemampuan Jinbe untuk berkomunikasi dengan ikan. ia tampak
penasaran dengan hal itu dan menganggap kalau semua ras mermen identik dengan
kekerasan. Kemudian Angkatan Laut menghubungi kapal mereka dan menginformasikan
kalau mereka tak akan bisa melarikan diri karena hanya ada dua tujuan yang bisa
dicapai yakni ke Enies Lobby atau bergabung dalam pertempuran di Marineford.
Para tahanan yang dilepas Buggy menjadi panik dan menyarankan Buggy untuk
mengambil alih kapal. Crocodile sambil bersiap-siap lalu mengancam mereka semua
jika melakukan itu, namun Buggy berhasil menenangkan mereka. Lalu mereka
dikejutkan oleh datangnya tsunami. Para tahanan yang dilepas Buggy kembali menjadi
panik dan berlarian kesana kemari ingin menyelamatkan diri, namun Crocodile
membentak mereka. Kapal mereka terombang ambing naik ke atas gelombang yang
tinggi dan terhenti seketika karena air laut tiba-tiba membeku. Jinbe
memperkirakan kalau terjadinya tsunami akibat ulah shirohige dan Laksamana
Aokiji membekukannya kemudian. Jinbe juga mengatakan kalau perang telah
dimulai. Luffy mengajak yang lainnya untuk mendorong perahu agar bisa kembali
ketempat semula. Namun Ivankov melakukan "Hell Wink" yang malah
mendorong mereka semua terjatuh ke depan dan mengirim semua tahanan terjatuh ke
sebuah lubang bikinan Jozu, di lautan beku Marineford.
Bergabung dalam perang
Crocodile segera mencari
keberadaan Shirohige dan menyerangnya dengan cepat. Namun Luffy menahan
serangan Crocodile dengan "Gear Second". Crocodile mengingatkan Luffy
kalau mereka sudah sepakat, namun Luffy bersikeras kalau shirohige penting bagi
Ace dan tak boleh diganggu. Anak buah shirohige kemudian menjauhkan Crocodile
dari shirohige. Crocodile terus berusaha menyerang shirohige namun dihalangi
oleh anak buahnya. Crocodile mengirim mereka pergi dengan badai pasir. Komandan
divisi 3 shirohige, Diamond Jozu memukul Crocodile dengan "Briliant
Punk" dalam bentuk berlian hingga terluka. Jozu kembali akan menyerang
Crocodile, namun gerakannya tiba-tiba terhenti. Terlihat Doflamingo naik diatas
punggung Jozu dan mengendalikan gerakannya. Doflamingo menawarkan bantuannya
untuk mengatasi Jozu. Ia mengajak Crocodile untuk bergabung dengannya, tapi
Crocodile hanya tertawa dan menolak karena nantinya ia akan menjadi bawahan
Doflamingo. Crocodile kemudian mengirimkan badai pasir "Sables" untuk
menyingkirkan mereka berdua. Ketika Squardo menikam shirohige atas tipu
muslihat Akainu, Crocodile tampak kesal dan mencemooh shirohige karena begitu
mudahnya ia menjadi lengah. Shirohige mengungkapkan kalau ia hanyalah manusia
dengan satu hati pada satu waktu dan tak akan menjadi kuat selamanya.
Kemudian semua orang terkejut,
ketika Crocodile tak disangka menyelamatkan Ace dari upaya eksekusi pertama.
Jinbe penasaran kenapa Crocodile yang sangat berambisi menyerang Shirohige,
merubah hatinya dengan membantu Bajak Laut Shirohige. Crocodile hanya menjawab
kalau ia tak ingin pihak Angkatan Laut mendapatkan kemenangan. Tiba-tiba kepala
Crocodile terbang dan terpisah dari tubuhnya membuat semua orang terkejut.
Donquixote Doflamingo lalu berbicara kalau ia menjadi iri kalau Crocodile memutuskan
bergabung dengan pihak shirohige. Crocodile menjawab kalau ia tidak bergabung
dengan siapapun. Lalu keduanya bertarung. Atas perintah Crocodile, Daz Bones
mencoba melindungi Luffy dari Mihawk namun kalah. Crocodile lalu datang
membantu menangkis serangan Mihawk dengan kait emasnya. Crocodile mengingatkan
Mihawk agar berhati-hati dengannya karena perasaannya sedang sangat buruk.
Crocodile hanya bisa menyaksikan ketika Kurohige dan krunya mengalahkan
shirohige. Ia kemudian menyelamatkan Luffy dan Jinbe ketika dipojokkan oleh
Akainu dengan berdalih kalau seseorang ingin melakukan sesuatu, harus dilakukan
dengan benar. Ia mengirim keduanya terbang dengan "Sables" dan
ditangkap kemudian oleh Buggy untuk diselamatkan. Crocodile menyarankan Akainu
untuk membiarkan Luffy pergi. Kemudian para komandan Bajak Laut shirohige
datang membantu dan mereka bertarung melawan Akainu. Setelah kedatangan Shanks,
perang akhirnya dihentikan Sengoku. Crocodile dan Daz Bones diam-diam pergi
meninggalkan Marineford.
Setelah Perang
Tiga minggu setelah perang,
Crocodile dan Daz Bones terlihat di sebuah pulau tak bernama di Grand Line.
Crocodile membaca sebuah koran yang memberitakan aksi Luffy, Jinbe dan Rayleigh
kembali ke Marineford, dan mengatakan kalau aksi tersebut sebagai tindakan
bodoh. Daz Bones menanggapi kalau mereka pasti memiliki semacam rencana, kalau
tidak mereka pasti sudah gila, sekaligus menambahkan kalau Luffy menderita luka
yang sulit untuk disembuhkan. Mendengar hal ini, Crocodile menuduh Daz Bones
bersikap "Sarkastik" kepadanya, dan menyatakan kalau ia telah sembuh
dari lukanya. Kemudian Crocodile menyatakan rencananya kembali ke Dunia Baru
dan mengajak Daz Bones untuk ikut bersamanya.
Dressrosa
Crocodile terlihat sekilas di
suatu tempat pada awal Cerita Dressrosa Chapter 700 Episode 629. Ia sedang
duduk membaca berita pengunduran Doflamingo dari Shichibukai dan juga aliansi
beberapa bajak laut terkenal. Di depannya, beberapa bajak laut yang tampak
panik dengan isi artikel di koran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar