SELAMAT DATANG DI GUDANG ILMU PENGETAHUAN

10 Maret 2014

Dagama


    Dagama adalah seorang pengatur taktik dari Kerajaan Prodence. Ia ikut bergabung sebagai gladiator di Corrida Colosseum bersama rajanya Elizabello II untuk memperebutkan Mera Mera no Mi

Penampilan
   Dagama adalah seorang pria bulat gemuk sedikit bungkuk, dengan alis tebal dan kumis lebat bergaya shaggy. 
     Ia memakai kacamata hitam berlensa bulat, dengan jubah kuning panjang (coklat gelap di dalam) bertotol coklat gelap tersampir di bahunya. Ia memakai kalung manik-manik warna kuning emas dan celana bermotif bulatan oval kuning abu-abu. 

Kepribadian
     Sejak kemunculannya, Dagama terbukti telah bersekongkol dengan menyuap banyak pesaing untuk memenangkan raja Elizabello II. Ia juga tak sungkan melakukan segala cara untuk memuluskan rencananya. Setelah pertempuran Blok B dimulai, ia memerintahkan anak buahnya untuk mengeroyok Bellamy. Kemudian ia ditunjukkan mengkhianati rekan-rekannya dan bahkan mencoba menyerang Blue Gilly dari belakang. Blue Gilly sendiri menyatakan bahwa Dagama adalah seseorang yang tak dapat dipercaya.

Kemampuan dan Kekuatan
    Sebagai pengatur taktik dari kerajaannya, ia mungkin memiliki kecerdasan yang tinggi dan pengetahuan yang dalam tentang calon lawannya. Sebelum pertempuran dimulai, ia terungkap telah memiliki informasi tentang gladiator lainnya seperti Suleiman, Abdullah dan Jeet, Orlumbus, Bellamy, Cavendish dan Bartolomeo. Ia juga sepertinya seorang negosiator yang ulung karena mampu merekrut banyak gladiator di pihaknya termasuk Tank Lepanto dan Blue Gilly. 

Senjata
     Ia awalnya memegang sebuah gada berduri namun tidak terlihat menggunakannya. Ia kemudian memegang sepasang katana selama pertarungan di Blok B. Keahlian berpedangnya tak dapat diukur karena ia hanya terlihat mengayunkan pedangnya secara membabi buta. 

Riwayat
Dressrosa
     Datang dari Kerajaan Prodence, Dagama dan rajanya Elizabello II, ikut berpartisipasi untuk mendapatkan Mera Mera no Mi di Corrida Colosseum. Ia pertama kali terlihat di ruang ganti sedang berdebat dengan Funk bersaudara setelah Kelly Funk menuduhnya sedang merencanakan sesuatu dengan pesaing lainnya. Dagama membalas dengan balik menuduh mereka. Ia kemudian menyatakan bahwa negara yang mendapatkan Mera Mera no Mi akan mendapatkan keuntungan dalam perang dan hubungan diplomasi lainnya. 
    Pertarungan Blok B dimulai. Dagama segera mengatur gladiator sekutu untuk berbaris melindungi raja Elizabello II. Di antara mereka terdapat Tank Lepanto. Mengetahui kemampuan raja, Dagama menyusun rencana dengan mencoba mengurangi jumlah pesaing sementara menunggu raja Elizabello II menyiapkan pukulan legendarisnya. Kemudian selama pertarungan, ia memerintahkan para gladiator untuk mengeroyok Bellamy. Ia juga mencoba untuk merayu Blue Gilly dan memplotnya untuk menyerang beberapa gladiator bawahannya sendiri. Setelah tersisa 30 petarung, Dagama mulai menggunakan siasatnya. Ia berbalik menyerang bawahannya sendiri sambil mengklaim bahwa ia akan membayar mereka seusai pertarungan. Ia juga mencoba menyerang Blue Gilly dari belakang. Namun pria kaki panjang dapat melihat aksinya. Dalam satu gerakan mudah, Blue Gilly menendang Dagama hingga ke luar arena dan segera disambut oleh segerombolan Ikan Petarung. 
 
    Seusai pertandingan, Dagama beserta para peserta yang telah kalah sebelumnya diketahui disekap di sebuah penjara bawah tanah yang penuh mainan rusak. Marah oleh tipu daya Doflamingo, Dagama mendesak rajanya agar menyatakan perang. Kemudian, Ricky mengungkapkan statusnya sebagai raja Dressrosa, Riku Dold III. Elizabello II senang karena dapat melihat teman lamanya. Sebaliknya bagi Dagama yang tidak begitu senang setelah perang yang melanda negaranya akibat perdagangan senjata oleh Doflamingo sejak lengsernya raja Riku. Ia kesal menyalahkan raja Riku, namun kemarahannya kemudian diinterupsi oleh Tank Lepanto.

Terima Kasih Anda Telah Membaca Artikel
Judul: Dagama
Ditulis Oleh Black Hunter
Berikanlah saran dan kritik atas artikel ini. Salam blogger, Terima kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar