Dracule "Mata Elang"
Mihawk (ジュラキュール・ミホーク Jurakyūru Mihōku?) adalah salah seorang Shichibukai
sekaligus pemegang gelar pendekar pedang terhebat di dunia. Ia merupakan salah
satu karakter terkuat dalam cerita One Piece. Selama pemisahan kru topi jerami,
ia kemudian berkenan mengajari Roronoa Zoro selama dua tahun.
Penampilan
Dracule Mihawk adalah seorang
pria yang tinggi dan ramping dengan janggut pendek dan cambang yang diatur rapi
hingga ke atas. Julukan "mata elang" berasal dari matanya yang aneh
berwarna kuning seperti mata elang. Selain itu, ia juga memiliki tatapan yang tajam
saat menatap musuh serta tak pernah mundur jika sudah menetapkan lawannya.
Mihawk memakai pakaian khas kebangsawanan Spanyol warna merah hitam dihiasi
dengan motif-motif. Pakaiannya terdiri dari topi hitam bertepi lebar dihiasi
dengan bulu-bulu dan mantel hitam panjang terbuka tanpa baju di bawahnya,
berwarna merah, lengan dan kerah bermotif bunga. Ia memakai celana putih
panjang (ungu muda di anime), dihiasi sabuk dan terselip rapi ke dalam sepatu
yang terlihat besar untuk ukuran kakinya. Mihawk memiliki sebuah katana super
besar "Yoru", yang diletakkan di punggung. Selain itu, ia juga
memiliki sebuah liontin salib didepan dada, yang merupakan belati kecil jika
dibuka. Ia juga memiliki perahu kecil unik berbentuk peti mati dengan dua lilin
hijau yang dinyalakan, sebuah layar hitam dan sebuah tempat duduk. Perahu ini
selalu digunakan jika akan berlayar kemana-mana.
Kemampuan
Pendekar Pedang
Dracule Mihawk merupakan pendekar
pedang terbaik di dunia. Kemampuannya bahkan mendapatkan respek dari beberapa
pihak marinir yang biasanya tidak menyukai bajak laut, semacam Sengoku maupun
Akainu. Sebagai yang terhebat, sepertinya belum ada yang pernah mengalahkan
Mihawk. Di masa lalu, ia sering menantang seorang Yonko Shanks untuk beradu
ketrampilan berpedang. Setelah Shanks kehilangan tangan kirinya, Mihawk
kehilangan minat untuk menantangnya. Seorang komandan ke-5 Bajak Laut
Whitebeard, Vista, merasa sangat terhormat saat bisa bertarung dengannya, meski
Mihawk sendiri kemudian mengakhiri pertarungan tersebut. Ketrampilan Mihawk
sangat hebat. Ia mampu memotong gunung es raksasa dengan sekali tebasan. Ia
dengan mudahnya memotong bola meriam ataupun membelokkan arah peluru dengan
katana. Selama perang di Marineford, ia menjadi salah satu dari sedikit orang yang
mampu melewati konflik tanpa cedera sama sekali. Di awal cerita One Piece, ia
seorang diri mengalahkan armada bajak laut Don Krieg yang terdiri dari 50 kapal
dengan sekitar 5.000 orang bajak laut karena merasa terganggu. Saat di restoran
Baratie, ia memotong kapal besar Don Krieg menjadi beberapa bagian. Ia bahkan
mengalahkan Roronoa Zoro yang menggunakan 3 katana dengan sebuah pisau kecil
tanpa perlawanan yang berarti. Melihat fakta dari tujuan utama Roronoa Zoro
adalah untuk mengalahkannya, sangat mungkin kalau Mihawk adalah salah satu
karakter terkuat dalam cerita.
Senjata
Yoru
Mihawk memiliki pedang hitam
Yoru, yang diakui sebagai pedang terbaik yang pernah ada. Pedangnya sangat
besar dan panjang, hampir seukuran dirinya, dengan gagang yang panjang dan
berukir-ukir dan ujung pedang melengkung di akhir. Saat dibawa dipunggung,
menampakkan sosok Mihawk seperti sedang membawa salib besar.
Kogatana
Ia juga memiliki semacam
aksesoris liontin salib yang menggantung di sekitar leher. Salib ini merupakan
sebuah belati kecil jika penutupnya dibuka. Meski kecil, Mihawk sangat terampil
menggunakan pisau ini sebagai senjata; seperti saat melawan tiga pedang Roronoa
Zoro. Dalam beberapa kesempatan, pisau ini juga terbukti digunakannya sebagai
alat untuk makan.
Riwayat
Masa Lalu
Rivalitas dengan Shanks
Di masa lalu, Mihawk sering
mencari Shanks untuk mengajaknya bertarung pedang. Tidak diketahui pasti, jika
ia maupun Shanks sudah memegang status yang terbaik ataupun Yonko saat itu.
Namun Mihawk kemudian kehilangan minat kepada Shanks, setelah ia kehilangan
satu tangan kirinya. Di masa-masa ini, ia tiba di pulau Kuraigana dan
berinisiatif tinggal disana.
East Blue Saga
Menghancurkan Bajak Laut Don
Krieg
Dracule Mihawk bertanggung jawab
menghancurkan seluruh armada Bajak Laut Don Krieg yang baru tujuh hari memasuki
Grand Line. Alasan ia melakukannya sangat sepele karena Don Krieg dan kru
dianggap telah berani mengganggu tidur siangnya. Tak puas sampai disitu, ia
terus mengejar Don Krieg hingga ke East Blue. Di perairan East Blue, Don Krieg
dan krunya yang tersisa sampai di restoran terapung Baratie dan bermaksud
mengambil alih kapal tersebut. Belum sempat mewujudkan misinya, Mihawk
tiba-tiba datang dan langsung memotong kapal Don Krieg hingga menjadi tiga
bagian. Semua orang yang ada di Baratie; termasuk kru topi jerami, sangat
terkejut dengan peristiwa tersebut. Zoro segera mengenalinya sebagai orang yang
selama ini ia cari dan langsung menantangnya berduel. Dengan sikap meledek, Mihawk
mengeluarkan belati kecil miliknya untuk meladeni teknik tiga pedang Zoro. Zoro
tampak jengkel dan langsung menyerang dengan membabi buta, namun Mihawk dengan
mudah mengatasi setiap serangan, bahkan mampu menusuknya di dada. Mihawk tampak
terkesan dengan semangat Zoro dan bersedia memberinya kesempatan melawan pedang
hitam untuk serangan terakhir. Zoro mengeluarkan teknik "santoryu ogi:
sanzen sekkai", namun kalah telak melawan pedang hitam, yang menghancurkan
dua dari tiga pedang miliknya. Zoro mengakui kekalahannya dan secara terhormat
merelakan Mihawk menyelesaikan pertarungan.
Mihawk kagum melihat keberanian
Zoro dan menerima tawaran tersebut. Luffy menjadi kalap dan mencoba menyerang
Mihawk, namun salah sasaran hingga menabrak dinding kapal. Zoro sambil menangis
memanggilnya dan berjanji tidak akan kalah lagi. Mihawk lalu memberikan nama
lengkapnya sambil memberi tantangan kepada Zoro.
" Nama saya Dracule Mihawk! Terlalu awal bagi anda
untuk mati. Kenali dirimu! Kenali dunia! Dan menjadi kuat Roronoa! Tak peduli
berapa bulan atau tahun yang diperlukan, saya akan tetap disini sebagai yang
terbaik dan menunggumu! Coba kalahkan pedang ini! Kalahkan saya! Roronoa Zoro!
" ”
— Tantangan Mihawk untuk Zoro.
Setelah mendengar tujuan Zoro dan memberinya
tantangan, Mihawk menanyakan tujuan Luffy. Saat mengetahui jika Luffy ingin
jadi raja bajak laut, Mihawk hanya berkomentar singkat jika hal tersebut bahkan
lebih susah ketimbang mengalahkannya. Setelah puas dengan petualangannya hari
itu, Mihawk memutuskan kembali ke Grand Line untuk meneruskan tidur siang dan
kehilangan minat menghabisi Don Krieg. Don Krieg tersinggung dengan sikapnya
dan mencoba menembak Mihawk. Mihawk hanya menyebutnya bodoh dan dengan satu
serangan terakhir, ia memotong kapal Krieg sekali lagi, lalu menghilang
tiba-tiba.
Mengunjungi Shanks si Rambut
Merah
Setelah Luffy mendapatkan poster
buronan pertamanya, Mihawk pergi berlayar dan tiba di sebuah pulau. Disana ia
disambut oleh beberapa kru Bajak Laut Rambut Merah yang keheranan. Ia
menanyakan keberadaan sang superior mereka dan berniat menemuinya. Setelah menemukan
Shanks yang mabuk berat sehabis berpesta, Mihawk menunjukkan poster buronan
Luffy. Shanks tampak senang dan berkata jika ia tak dapat membiarkannya pergi
begitu saja sambil menawarinya minum bersama. Mihawk setuju meski awalnya
tampak sungkan setelah melihat kondisi Shanks sudah mabuk berat dari sesi minum
sebelumnya.
Skypiea Saga
Pertemuan di Mariejois
Mihawk mengejutkan semua orang
setelah berkenan datang ke pertemuan Shichibukai untuk membahas kekalahan
Crocodile dari Luffy si topi jerami. Salah satu Shichibukai, Donquixote
Doflamingo menyebutnya sebagai orang terakhir yang paling tidak disangka untuk
datang. Pertemuan ini kemudian diinterupsi oleh kemunculan Laffitte yang datang
untuk menominasikan kaptennya, Marshall D. Teach dari kelompok Bajak Laut
Blackbeard sebagai pengganti Crocodile.
Perang Whitebeard Saga
Perang di Marineford
Mihawk menjawab panggilan
Shichibukai untuk membantu Angkatan Laut berperang melawan kelompok Bajak Laut
Whitebeard dan datang ke Marineford. Ia kemudian ditampilkan menghadiri jamuan
makan bersama Shichibukai lainnya kecuali Jinbe dan Boa Hancock. Saat
pelaksanaan eksekusi Portgas D. Ace akan dimulai, ia terlihat berdiri
bersama-sama Bartholomew Kuma, Donquixote Doflamingo, Gekko Moriah dan Boa Hancock
untuk bersiap menghadapi perang. Setelah Laksamana Aokiji membekukan tsunami
buatan Shirohige, Mihawk menjadi Shichibukai pertama yang menyerang shirohige.
Ia bermaksud mengukur kekuatannya melawan orang terkuat di dunia itu. Namun
serangannya "Sekai Ichi no Zangeki" berhasil dipatahkan Jozu dalam
bentuk berlian.
Mihawk vs. Luffy
Ia termasuk salah satu yang ikut
takjub melihat kedatangan Luffy dan rombongan ke Marineford. Ia berkomentar
jika Luffy tidak pernah gagal membuat hal-hal menarik perhatian. Setelah Luffy
berhasil menerobos beberapa barikade marinir, Mihawk berniat untuk
menghadapinya langsung sambil bergumam mengucapkan permintaan maaf kepada
Shanks jika ia tidak akan menahan diri dan bertanya-tanya jika nasib yang akan
menyelamatkan Luffy dari kehebatan pedang hitamnya. Luffy berusaha menghindari
pertarungan melawan Mihawk, namun satu serangan jarak jauhnya berhasil melukai
Luffy dan membuatnya terpelanting hingga menabrak tembok. Mihawk berkilah jika
Luffy masih dalam jangkauan serangannya dan kemudian melompat untuk kembali
menyerang, namun Luffy berhasil menghindar. Dua orang newkama yang memiliki
dendam kepada Mihawk mencoba membantu, namun dikalahkan dalam satu serangan.
Luffy tampak jengkel dan bermaksud membalas namun mengurungkan niatnya. Mihawk
mengomentarinya jika ia ternyata tidak segegabah seperti yang dibayangkan.
Mihawk kembali menyerang dengan sebuah serangan powerfull mendatar hingga
memotong gunung es raksasa. Luffy kesulitan membalas dan hanya mencoba
menghindar dengan susah payah. Dalam satu serangan, Luffy berhasil meraih Buggy
dan memanfaatkannya sebagai perisai. Mihawk lalu memotong Buggy hingga
berkeping-keping. Buggy menjadi marah lalu meluncurkan bola bom namun Mihawk
dengan mudah mengembalikkannya hingga meledakkan Buggy. Saat Buggy terlempar,
Luffy mengambil kesempatan berlari melewati Mihawk, namun Mihawk mengatakan
jika pertarungan mereka belum selesai.
“ Ini bukan semacam kekuatan khusus, tetapi ia memiliki kemampuan untuk membuat
sekutu pada setiap orang yang ditemuinya. Dan itu adalah kemampuan yang paling
menakutkan di lautan lepas ”
— Mihawk mengometari kemampuan berbahaya Luffy.
Marco memerintahkan Vista untuk
mengambil alih pertarungan melawan Mihawk. Saat Luffy terus berlari menuju
platform eksekusi, Mihawk menyimpulkan bahwa kemampuan aneh Luffy membuat
sekutu dari siapapun adalah kemampuan yang paling berbahaya di dunia. Ia
kemudian bertarung pedang melawan Vista sambil sedikit memujinya. Setelah
kemunculan pasukan Pacifista, Mihawk mengusulkan untuk menyudahi pertarungan
mereka. Setelah shirohige dan krunya berhasil melewati dinding pengepungan,
Mihawk terlihat berada di Plaza Oriz bertarung melawan para bajak laut.
Kemudian setelah Luffy melepas "Haoshoku Haki" dan bersama Ivankov
mencoba untuk mencapai Ace, Mihawk datang untuk menghentikan mereka, tapi dapat
ditahan oleh Daz Bones. Mihawk dengan mudah mengalahkannya kemudian, namun
Crocodile tiba-tiba muncul dan ikut turun tangan sambil mengancamnya untuk
berhati-hati karena ia sedang dalam perasaan buruk.
Setelah kematian shirohige,
ia terlihat berdiri bersama Gekko Moriah. Saat kedatangan Shanks dan krunya ke
Marineford, Mihawk terlihat meninggalkan pertempuran, sambil menyatakan bahwa
ia setuju untuk membantu berperang melawan kelompok Bajak Laut Whitebeard,
namun menolak melawan Shanks karena tidak sesuai dengan perjanjian yang
disepakati.
Setelah Perang
Setelah pertempuran, Mihawk
kembali ke pulau Kuraigana dan muncul dihadapan Zoro yang sedang bertarung
melawan para babon. Kepada Zoro, Mihawk memberitahu bahwa Luffy terlibat dalam
perang di Marineford dan saudaranya Portgas D. Ace tewas dalam kejadian. Di
dalam sebuah kastil kuno, Mihawk duduk sambil membaca suratkabar bersama
Perona. Setelah membaca artikel tentang dugaan kematian Moriah, Perona mulai
menangis tersedu-sedu. Mihawk mengusir Perona untuk menangis di tempat lain
karena terlalu berisik. Perona kemudian mencelanya sebagai orang yang tidak
berperasaan, sementara Mihawk berkilah jika merekalah yang telah lancang menerobos
ke tempat kediamannya selama ia tidak ada di tempat. Ia juga berkomentar bahwa
artikel tersebut tidak kredibel karena seperti yang diingatnya, Moriah masih
hidup setelah pertempuran berakhir.
Mihawk kemudian muncul sedang duduk diatas
reruntuhan dekat benteng, menonton pertarungan Zoro melawan para babon
bersenjata. Ia heran karena ternyata Zoro belum juga pergi menuju lautan
meninggalkan tempat itu setelah sekian lama ia meninggalkan kastil. Setelah
melihat perahu yang diberikannya telah rusak, Mihawk berkomentar jika perahu
tersebut sekarang tidak berguna, namun Zoro bersikeras jika ia dapat
menggunakan bagian perahu dan berpegang padanya untuk berenang. Mihawk lalu
menjelaskan kepada Zoro tentang sejarah yang terjadi dibalik alasan gaya
bertarung para babon, sambil mengusulkan agar dia kembali saja ke kastil dan
baru meninggalkan tempat tersebut esok harinya. Namun Zoro menolak, mengatakan
bahwa ia perlu untuk menemui Luffy. Mihawk lalu menyerah dan membiarkan Zoro
untuk melakukan apapun yang diinginkannya. Setelah pesan rahasia yang diberikan
Luffy, Zoro datang kembali menemui Mihawk dan memohon agar bersedia melatihnya.
Mihawk tampak kecewa dan menyuruhnya pergi karena menganggap ide tersebut
seperti ide yang bodoh. Ia kembali mengatakan bahwa ia seharusnya malu kepada
diri sendiri, yang harus kembali merangkak memohon bantuan setelah dikalahkan
para babon, sambil menambahkan kalau ia ternyata selama ini terlalu tinggi
menilai dirinya. Zoro menjawab kalau ia telah mengalahkan semua babon dan kini
ia hanya butuh kepalanya, namun tak cukup bodoh untuk percaya jika ia dapat
mengalahkannya sekarang. Mihawk tertawa keras mendengar permintaan Zoro. Namun,
ia memahami bahwa Zoro tidak bertindak untuk kepentingannya sendiri dan
sebaliknya ia menemukan sesuatu yang jauh lebih penting diatas mimpi maupun
hidupnya sendiri. Terkesan dengan tekadnya yang mau menanggung malu demi
kaptennya, Mihawk menyerah dan menyuruh Perona agar mengobati luka-luka Zoro
sehingga mereka dapat memulai latihannya untuk dua tahun ke depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar