Andrew Johnson (lahir di Raleigh,
North Carolina, 29 Desember 1808 – meninggal di Elizabethton, Tennessee, 31
Juli 1875 pada umur 66 tahun) adalah presiden Amerika Serikat yang ke-17 dan
menjabat pada 1865 hingga 1869.[3] Berdasarkan konstitusi, Andrew Johnson yang
menjabat sebagai Wakil Presiden dengan sendirinya menjadi presiden ketika
Presiden Abraham Lincoln wafat dalam peristiwa pembunuhan. Ia juga adalah
presiden Amerika Serikat yang menikah dalam usia termuda, pada hari
pernikahannya, 5 Mei 1827, ia berumur 18 tahun sementara istrinya, Eliza
McCardle, berumur 16 tahun.
Masa kecil
Andrew Johnson dilahirkan pada 29
Desember 1808. Orang tuanya miskin. Ayahnya seorang penjaga pintu disebuah
tempat penginapan, dan ibunya bekas pelayan di penginapan tersebut.
Andrew Johnson tidak pernah
belajar di sekolah, tetapi mulai belajar sendiri pada usia yang masih muda.
Ketika muda ia bekerja pada seorang tukang jahit, dengan maksud untuk menjadi
tukang jahit. Tetapi ia kemudian melarikan diri ke sebuah kota di Tennessee dan
di tempat itu ia membuka sebuah toko penjahit pakaian.
Karier politik
Andrew Johnson menikahi puteri
tukang sepatu. Istrinya, yang berpendidikan baik, mendorong Andrew Johnson
dalam usaha-usahanya untuk memerbaiki diri sendiri dengan belajar. Dengan
segera ia berhasil mengumpulkan kecakapan-kecakapan dan nama baik di kalangan
masyarakat sebagai warga terkemuka. Ia menaruh perhatian pada masalah-masalah
kemasyarakatan dan pada akhirnya membawanya ke dunia politik. Ia menjadi
anggota Dewan Kotapraja, kemudian menjabat sebagai wali kota, dan setelah itu
wakil negara bagian dan senator.
Pada usia 35 tahun ia menjadi
anggota Kongres Amerika dan menjabatnya selama sepuluh tahun. Kemudian ia
menjadi Gubernur Tennesse dan sesudah itu menjadi senator selama lima tahun.
Masa Kepresidenan
Pada 15 April 1865, setelah
wafatnya Presiden Lincoln karena pembunuhan. Andrew Johnson diangkat menjadi
presiden.
Selama masa jabatannya, dua
amandemen ditambahkan dalam kongres Amerika. Amandemen yang ditambahkan adalah:
- · Menghapuskan perbudakan di Amerika Serikat dan menetapkan orang-orang negro sebagai warga negara Amerika, dan melarang diskriminasi terhadap mereka. Undang-undang ini dikenal sebagai undang-undang Hak Sipil tahun 1866.
- · Tidak ada negara bagian yang boleh mencabut jiwa, kebebasan atau harta benda seseorang tanpa melalui hukum yang berlaku.
Presiden Andrew Johnson adalah seorang anggota partai
Demokrat, padahal Lincoln berasal dari Partai Republik. Ia tidak didampingi
wakil presiden. Selama jabatannya, ia bertentangan keras dengan kongres,
terutama anggota-anggota partai republik yang radikal. Golongan ini memegang
peranan dalam memutuskan sebuah undang-undang, termasuk membatalkan veto
seorang presiden. Untuk pertama kalinya dalam sejarah kongres berhasil
membatalkan keputusan presiden mengenai sebuah undang-undang penting.Mereka
berusaha untuk membatasi secara ketat kekuasaan presiden dengan menetapkan
sejumlah rancangan undang-undang dan ketika Presiden Andrew Johnson mengabaikan
salah satu peraturan itu dengan memecat Menteri Perangnya, pemeriksaan
pelanggaran dikenakan terhadapnya dan ia diadili oleh senat, tetapi dibebaskan
dari tuduhan dengan perbedaan satu suara.
Pada 1869 Presiden Andrew Johnson meninggalkan Gedung Putih
dan kembali ke negara bagian Tennessee.
Pada 1875, enam tahun setelah ia meninggalkan gedung putih,
Andrew Johnson kembali ke Washington DC sebagai Senator. Ia meninggal dunia
beberapa bulan kemudian pada tanggal 31 Juli 1875 setelah diserang penyakit
lumpuh. Ia meninggalkan seorang isteri, tiga orang putera dan dua orang puteri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar