Saat ini, perseteruan antara Sony
dengan Microsoft di ranah game konsol memang tengah “panas” dengan kehadiran
konsol generasi kedelapan milik masing-masing. Sony dengan PS4-nya, dan
Microsoft dengan Xbox One-nya. Namun jauh dari perseteruan mereka berdua, di
era 90-an hingga awal 2000, Sony boleh dibilang menjadi penguasa game konsol
dengan brand PlayStation-nya. Pertama kali dirilis pada tahun 1994, Sony panen
besar dengan PSOne kala itu, dengan penjualan total di seluruh dunia melebihi
100 juta unit, dan tercatat sebagai konsol pertama yang mencapai angka sebesar
itu.
Ada makna dibalik simbol-simbol yang ada di
tombol utama PlayStation? Atau bagaimana sih logo awal dari PlayStation sebelum
menjadi seperti yang kita kenal sekarang? Monggo disimak bersama daftarnya
berikut ini!
1.
Ken Kutaragi Ternyata Membenci Crash Bandicoot
Ken Kutaragi kita kenal sebagai bapak dari
PlayStation. Sedangkan Crash Bandicoot sendiri, bisa dibilang saat itu adalah
salah satu dari maskotnya. Ternyata, hubungan antara “bapak” dengan “maskot”
ini tidak berjalan mulus, bahkan Ken ternyata membenci karakter Crash tersebut!
Ken pernah memiliki masalah yang cukup serius dengan Crash Bandicoot disaat
terjadi perang konsol era 90-an. Sony memosisikan PlayStation sebagai hiburan
dan rumah bagi anak-anak yang baru menginjak remaja. Sedangkan, Crash sendiri
dianggap memiliki image sebagai karakter kartun yang sedikit bodoh, dan tidak
sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan Sony dengan kehadiran PlayStation.
Ketika Ken
mengutarakan ketidak sukaannya dengan karakter Crash, Ken sampai mendatangi
markas Naughty Dog dan memberikan banyak list komplain seperti “This game is a
crap!” Untunglah Ken tidak sampai stress berkelanjutan dalam menghadapi Crash
dan Naughty Dog, karena Crash lambat laun tidak menjadi maskot utama dari
PlayStation setelah sekuel-sekuelnya banyak dikerjakan developer lain. Selain
itu, Naughty Dog pun akhirnya menjadi studio milik Sony setelah diakuisisi pada
tahun 2001.
2.
Terdapat Makna dalam Balok-balok Putih yang
Muncul di Layar Startup PS2
Dalam layar startup PS2, kamu melihat banyak
balok-balok yang diatur secara random dan di-zoom secara random pula. Plus
diikuti dengan suara WHOOSH yang mungkin sampai sekarang masih terngiang-ngiang
di telingamu. Hei, ternyata balok-balok putih tersebut tidak tersusun secara
random lho! Ternyata, PS2 mendasarkan komposisi balok-balok dalam layar startup
tersebut sesuai dengan isi bit-bit yang ada di memory card-mu! Bagi yang saat
ini masih menyimpan PS2, silahkan diperhatikan lagi layar startup-nya.
3.
Logo Original PlayStation Sudah Mengalami
Beberapa Revisi
Logo PlayStation empat warna yang melejit di era 90-an
mungkin terus dikenang sampai kapanpun. Namun tahukah kamu, ternyata logo
PlayStation tidak serta merta seperti itu. Sang desainer Manabu Sakamoto sampai
menghabiskan banyak waktu dan desain untuk mendapatkan sebuah logo yang pas,
yang sesuai dengan semangat dan image dari PlayStation. Deretan logo di atas
adalah beberapa diantaranya.
4.
Sony “Menghancurkan” SEGA di E3 1995 dengan Satu
Ucapan
Pada pertengahan 90-an lalu, publik pasti masih ingat
dengan bagaimana SEGA memasarkan SEGA Saturn-nya kepada beberapa toko game
disaat gamer tengah dilanda demam E3 1995. Namun sayang, harga US $399 yang
ditawarkan SEGA untuk konsol tersebut tidak serta merta membuat para gamer
berlomba-lomba menuju toko untuk mendapatkannya, terutama gamer yang sudah
mengetahui keberadaannya. Keadaan semakin bertambah parah untuk SEGA kala
presiden SCEA, Steve Race naik di atas panggung E3 1995. Steve langsung
membuyarkan segala ambisi SEGA dengan satu ucapan, “299 dollar” yang merujuk
pada harga PlayStation. Ya, akhirnya Sony pun memenangkan perang konsol saat
itu dengan margin 100 dollar…
5.
Beberapa Maskot Game PlayStation di Jepang
Tampil Lebih “Bersahabat”
Spyro dan Crash Bandicoot. Keduanya dulu disebut sebagai dua maskot dari PlayStation. Tetapi tahukah kamu, bahwa kedua maskot ini tampil lebih “bersahabat” di Jepang daripada di Amerika? Disaat banyak box art game yang menyertakan kedua maskot tersebut tampil dengan ekspresi marah atau gahar di Amerika, kesan tersebut langsung hilang jika kamu melihat box art versi Jepangnya. Seperti kamu lihat pada gambar di atas. Di bagian atas adalah box art game Spyro: Year of the Dragon dan Crash Team Racing di Jepang yang tampil lucu dan sedikit bernuansa anime, serta bagian bawah adalah box art versi Amerikanya…
6.
Tidak Ada Fungsional Khusus Dibalik Disc Hitam
PlayStation
Satu fitur yang diperkenalkan Sony melalui CD game
PlayStation dulu adalah bagian belakang CD yang berwarna hitam dan berbeda
dengan disc-disc yang kita temui sekarang. Banyak yang menganggap, Sony
melakukan hal tersebut untuk menanamkan teknologi tertentu agar konten dalam
disc tersebut tidak bisa dikopi oleh orang lain alias dibajak. Namun apa alasan
Sony dengan membuat CD tersebut? Tidak ada! Mungkin satu alasan yang tepat
adalah agar CD tersebut terlihat lebih keren dibandingkan CD lainnya… Atau
mungkin untuk membedakan, mana CD yang original, dan mana yang bajakan?
7.
Terdapat Makna di Empat Tombol Utama PlayStation
Ketika sang desainer kontroler PlayStation Teiyu Goto
mulai bekerja, dia menginginkan satu hal yang mudah diingat dibandingkan hanya
dengan menggunakan huruf dan warna saja. Maka lahirlah empat simbol di tombol
utama PlayStation seperti yang kita kenal saat ini, yaitu lingkaran, silang,
kotak dan segitiga. Namun tahukah kamu, bahwa masing-masing tombol tersebut
memiliki makna tersendiri? Dalam budaya Jepang, lingkaran adalah simbol untuk
“Yes” dan silang adalah simbol untuk “No”.
Selain itu,
segitiga melambangkan kepala atau perspektif pemain, dan kotak melambangkan
menu, dokumen atau peta. Meskipun pada awalnya para developer game PlayStation
(terutama developer Jepang) mengikuti aturan yang diberikan oleh Goto ini,
namun lambat laun banyak developer yang tidak menghiraukannya.
8.
Dunia Sempat Mengalami Kelangkaan Memory Card
Tahun 2002 menjadi salah waktu terbaik untuk membeli
PS2 karena hadirnya beberapa game papan atas, mulai dari Ico, Metal Gear Solid
2, hingga Final Fantasy X. Namun sayang sekali, hal tersebut tidak diimbangi
dengan stok PS2 di pasaran yang semakin menipis. Bukan hanya konsolnya, tetapi
bahkan memory card-nya pun sangat sulit ditemukan di pasaran. Bisa dibayangkan,
bagaimana marahnya gamer saat itu yang tidak bisa menyimpan permainannya hanya
karena tidak memiliki beberapa MB memory card di konsol mereka..
9.
Net Yaroze adalah Salah Satu Cikal Bakal
Developer Indie
Net Yaroze? Mungkin sebagian besar dari kamu baru
mendengarnya. Pada saat Sony merilis PlayStation dulu, mereka juga membuat
sebuah konsol mirip PlayStation berwarna hitam yang bisa digunakan para
developer indie untuk mengembangkan game-game PlayStation. Konsol sekaligus
development kit yang berharga US $750 atau sekitar Rp 8 juta ini memiliki
sebuah interface yang bisa disambungkan dengan PC untuk melakukan debugging.
Meskipun cuma sedikit game indie yang dipublikasikan, bahkan banyak yang hanya
didistribusikan secara gratis di beberapa majalah game di Eropa, Net Yaroze
tetap dianggap sebagai salah satu cikal bakal developer indie yang semakin
menjamur dewasa ini.
10.
Awalnya PlayStation adalah Add On untuk Super
Nintendo
Jauh sebelum memperkenalkan PlayStation, Ken Kutaragi yang
saat itu sudah berada di Sony adalah orang dibalik sound chip yang tertanam di
SNES. Pada saat itu, Nintendo sangat berambisi untuk menghadirkan gambar dan
suara berkualitas CD. Atas permintaan tersebut, Ken Kutaragi pun membuat sebuah
add on untuk SNES bernama PlayStation yang memungkinkan para pemilik SNES untuk
memainkan game-game SNES, sekaligus mempersiapkan konsol mereka untuk menyambut
format CD yang akan dibuat oleh Nintendo. Tetapi sayang, bos Nintendo saat itu,
Hiroshi Yamauchi bersikeras untuk memiliki lisensi dari alat tersebut secara
penuh, dan tidak mau “berbagi” dengan Sony. Keinginan tersebut ditolak oleh
Sony, sehingga PlayStation pun batal menjadi add on SNES
Tidak ada komentar:
Posting Komentar