Closed Source adalah paket
program yang tidak dapat didistribusikan lagi selain oleh pembuat / vendor
program tersebut. Jika ada distribusi yang bukan oleh vendor program tersebut,
maka itu dianggap sebagai pembajakan software. Atau dengan kata lain program
yang Closed Source tidak dapat didistribusikan secara bebas, kecuali oleh
vendor program tersebut dan juga tidak dapat digandakan secara bebas. Pantes ya
gan, makanya om Bill Gates sama om Steve Jobs cepet kaya raya gan. Tujuh
turunan, tujuh tanjakan, harta ngga bakal habis.
Kata “open source” pertama kali
muncul pada sebuah rapat di Palo Alto California. Ketika itu, Netscape yang
merupakan pengembang browser Navigator ingin melepaskan kode sumber dari produk
dengan nama Mozilla di bulan Januari 1998. Merekan ingin membedakan diri dan
menghindari konfrontasi ideologis maupun konotatif dengan istilah Free Software
yang dipelopori oleh Richard Stallman. Para penggagas istilah open source
adalah: Christine Peterson, Todd Anderson, Larry Augustin, Jon Hall, Sam
Ockman, and Eric S. Raymond.
Suatu program dengan lisensi Open Source
berarti program tersebut membuka kode programnya (source code) bagi siapa saja
yang ingin mempelajarinya, caranya dengan menyertakan kode program bersama
dengan distribusi paket program yang sudah jadi (hasil kompilasi). Dengan
penyertaan kode program tersebut, pembeli atau pengguna program dapat membedah
program tersebut, melakukan modifikasi sesuai dengan kebutuhannya, bahkan
memperbaiki "bug" atau kesalahan logika dalam program tersebut.
Contoh program yang Open Source adalah Linux dan Android. Dalam setiap
distribusinya vendor Linux dan Android juga menyertakan Kode Programnya.
Satu hal yang perlu ditekankan
adalah bahwa program / software yang Open Source tidak selalu tersedia secara
gratis. Kita bisa saja membuat perangkat lunak yang kita buka kode sumbernya,
mempatenkan algoritmanya, medaftarkan hak ciptanya, dan tetap menjual perangkat
lunak tersebut secara komersial. Tetap ada biaya yang dikeluarkan untuk membeli
program tersebut. Contoh, misalnya Sistem Operasi RedHat Linux, program
Linuxnya tetap dibeli dengan yang murah. Yang punya android jadi tau kan gan
kenapa di playstore ada yang gratis dan ada yang berbayar.
Tujuan Open Source sebenarnya
adalah ingin menghilangkan ketergantungan terhadap vendor program, dimana
vendor bisa saja bertindak seenaknya. Dalam program yang Closed Source, vendor
bisa saja menyisipkan kode-kode yang mungkin dapat membahayakan pengguna
program, dan menghilangkan privasi pengguna. Selain itu, Open Source juga
bertujuan menyediakan software yang mudah dijangkau oleh masyarakat luas, dan
menghindari pengerukan keuntungan yang berlebihan oleh vendor.
Keuntungan Closed Source
1.
Kurangnya kebingungan bagi pengguna
Banyak orang awam tidak tau apa keuntungan dari
berbagai versi, android misalnya. Open source akan memberi banyak variasi
karena kita diperbolehkan mengembangkannya. Dengan melarang orang untuk
mengubah fitur inti itu, maka akan membuat lebih mudah untuk memilih produk
yang pengguna inginkan, menjadikan hanya ada satu versi sehingga mudah pengguna
beradaptasi, iOS misalnya. Orang2 bilang lebih user friendly katanya gan.
2.
Pengguna punya pengalaman sama
Karena tertutup pengembang dapat memilih layout,
fitur, pilihan, warna, dan cukup banyak apa pun yang mereka pilih. Hal ini
tampaknya membatasi, tapi setidaknya menjamin bahwa setiap pengguna akan
memiliki pengalaman serupa dan memberikan standar yang tidak dapat diubah.
Pengalaman pengguna BB pasti sama semua dalam hal OS ya gan
3.
Lebih menguntungkan vendor / pengembang
Sebuah model closed source dapat sangat menguntungkan
bagi vendor dan pengembang karena dapat memperoleh banyak uang dan dapat
merahasiakan dari kompetitor dengan tidak membuat desain yang tersedia bagi
mereka untuk melihatnya
Keuntungan Open
Source
1.
Dukungan dari pengembang lebih besar
Dalam open source tiap orang dapat mengembangkan tiap
platform, sehingga memberikan dukungan yang lebih besar untuk pengembang dan
memberi kita lebih dari perasaan kepemilikan karena kita bisa mengubah apa pun
yang kita suka. Kalo untuk closed source sama aja kaya kita beli motor, tapi
kita dilarang modifikasi.
2.
Lebih bebas mengubah-ubah
Dalam skenario closed source, pengembang hanya
diberikan pilihan untuk mengubah apa yang pengembang asli pilih, sebaliknya
dalam open source kita memiliki kontrol penuh yang memungkinkan kita
menyesuaikan nuansa tampilan dan bahkan fitur dari perangkat lunak yang
memberikan kemungkinan lebih banyak.
3.
Lebih Aman
Open source jauh lebih transparan daripada closed
source, ini berarti bahwa setiap orang dapat melihat kode, dengan memiliki
ribuan orang membaca kode tersebut, bug dan kerentanan yang ada lebih cepat
diketahui untuk diperbaiki, juga memungkinkan kita mengetahui apakah bug telah
diperbaiki karena kita dapat memeriksa kode tiap kali rilis.
4.
Dukungan Komunitas lebih besar
Ketika pengembang asli berhenti mengembangkan dan
meninggalkan produk tanpa perbaikan atau fitur baru, karena open source maka
biasanya komunitas mengambil alih dan terus bekerja mengembangkannya sehinga
dapat hidup dan menikmati fitur baru dimana jauh melampaui apa yang pengembang
asli rencanakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar