Bird Strike, biasa juga disebut
bird hit atau BASH (Bird Aircraft Strike Hazard) adalah tabrakan antara hewan
terbang (biasanya burung atau kelelawar) dengan kendaraan buatan manusia,
khususnya pesawat terbang. Istilah tersebut juga digunakan untuk kematian
burung yang disebabkan oleh bangunan buatan manusia seperti tiang listrik atau
bts, menara dan kincir angin.
Bird Strike adalah ancaman yang signifikan
terhadap keselamatan penerbangan, dan menjadi salah satu penyebab beberapa
kecelakaan dengan korban jiwa manusia.
Kenapa Burung Berbahaya?
Ancaman yang paling utama pada
kasus bird strike adalah pada pesawat jet. Maksud pesawat jet di sini adalah
pesawat turbojet ataupun jet (ramjet, dll) pada umumnya. Tidak seperti mobil
yang mesinnya tertutup rapi, pada pesawat jet, bagian depan mesin pesawat
terbuka untuk menyedot udara untuk pembakaran. Benda-benda yang tidak
diinginkan bisa tersedot dan merusak bagian dalam mesin pesawat. Benda-benda
ini disebut FOD (Foreign Object Damage).
Di darat, ancaman itu datang dari
benda-benda yang ada di sekitar mesin jet pada waktu mesin dinyalakan. Dengan
kekuatannya, bahkan mesin jet bisa menyedot manusia ataupun kendaraan ringan.
Sebuah mesin turbojet General Electric CF6-80E1A2 yang terpasang pada sebuah
Airbus A330 dapat menghasilkan gaya sebesar 286.7kN (64,000lb sekitar 30 ton).
Kedua mesinnya bisa mendorong pesawat A330 dengan berat 233 ton untuk terbang.
Sedangkan di udara, bagian depan mesin yang
terbuka, menelan apa saja yang dilewati termasuk es/salju, air hujan, burung
besar atau kecil. Benda/ burung yang masuk ke dalam mesin jet ini bisa merusak
bilah-bilah turbin dan membuat mesin berhenti bekerja atau bahkan terbakar
karena pembakaran yang terjadi tidak terbuang keluar dari belakang mesin.
Bahaya lain lagi adalah, jika
burung tersebut menabrak kaca depan/windshield. Dengan momentum yang tinggi,
kaca depan pesawat dapat pecah dan melukai penerbangnya seperti pada video
pertama.
Gaya impak dari tabrakan antara pesawat dengan
burung bergantung pada kecepatan impak tersebut. Energi dari seekor burung
seberat 5 kg yang bergerak relatif terhadap pesawat dengan kecepatan 275 km/jam
kira-kira sama dengan energi 1 ton benda yang dijatuhkan dari ketinggian 3
meter.
Maksimum Tinggi Burung Terbang
Kecelakaan karena bird strike
biasanya banyak terjadi di ketinggian rendah, pada saat pesawat lepas landas
atau mendarat. Menurut statistik 61% bird strike terjadi di ketinggian 100 kaki
saja.Meskipun burung kecil dan tidak menimbulkan kerusakan, tapi ceceran
darahnya menutupi windshield dan menghalangi pandangan ke depan.
Di daerah subtropis, pada saat
musim dingin burung-burung bermigrasi ke arah katulistiwa. Sedangkan pada saat
udara mulai hangat kembali mereka kembali ke tempat semula. Kawanan burung ini
kadang-kadang dalam jumlah yang sangat besar dan terbang pada ketinggian yang
cukup tinggi. Banyak orang, bahkan penerbang tidak menyangka bahwa beberapa
jenis burung terbang sangat tinggi. Pernah dilaporkan jenis angsa bar-headed
(bar-headed goose) terbang pada ketinggian 33000 kaki atau sekitar 10 km di
atas permukaan laut. Sedangkan pesawat jet komersial biasanya beroperasi pada
ketinggian 31000 kaki sampai 41000 kaki.
Kerusakan yang Ditimbulkan Oleh
Burung
Kecelakaan fatal karena bird
strike pertama kali dilaporkan pada tahun 1912 dimana seorang penerbang
perintis Cal Rodgers bertabrakan dengan burung camar yang menyangkut di kabel
kendali pesawatnya. Kemudian dia jatuh di Long Beach California dan ditemukan
tenggelam di bawah pesawatnya.Kecelakaan fatal terbesar terjadi pada 4 Oktober
1960, ketika Eastern Air Lines Flight 375, sebuah Lockheed L-188 Electra
terbang dari Boston melalui sekawanan burung yang merusak seluruh 4 mesinnya.
Pesawat langsung crashed sesaat setelah lepas landas dengan 62 orang meninggal
dari total 72 orang di pesawat.
Dilansir Life's Little Mysteries,
tabrakan dengan burung adalah fenomena yang umum. Menurut Federal Aviation
Administration (FAA), pada 2011 dilaporkan 28 insiden tabrakan dengan satwa
setiap harinya di AS, 97 persen melibatkan burung, sisanya dengan hewan darat
di landasan.
Antara tahun 1988 hingga 2011, tabrakan
pesawat dengan satwa membunuh lebih dari 231 orang dan merusak 220 pesawat
secara global.
Upaya Menanggulanginya:
1.
Memasang Pengeras Suara
Untuk mengusir burung di beberapa bandar udara di luar
negeri mereka memasang perangkat pengusir burung. Cara kerjanya adalah dengan
pengeras suara yang menghasilkan suara pemangsa burung-burung yang ada di
sekitar bandar udara. Dengan suara ini diharapkan burung-burung akan menyangka
ada bahaya pemangsa di dekat mereka dan akan pergi ke tempat lain untuk
menghindari pemangsanya tersebut.
Bandar udara tanpa
perangkat canggih pun melakukan pengusiran burung dengan cara konvensional,
biasanya dengan menembakkan senapan dengan suara yang keras untuk
menakut-nakuti burung. Padahal suara pesawatpun sudah cukup keras untuk
mengusir burung. Tapi karena biasanya suara pesawat terdengar setelah pesawat
lewat maka pengusiran burung harus dilakukan sebelum pesawat lewat untuk lepas
landas atau mendarat.
2.
Memanfaatkan Predator Alami
Cara lain untuk mengusir burung adalah dengan burung
pemangsa (falcon dll), pyrotechnics (semacam kembang api), pesawat
radio-controlled, lasers, anjing dan lain-lain.
TNO, sebuah
institut penelitian di Belanda telah berhasil mengembangkan ROBIN (Radar
Observation of Bird Intensity) untuk Royal Netherlands Airforce. ROBIN adalah
hampir real-time monitoring system untuk memantau pergerakan burung terbang.
ROBIN mengenali kumpulan burung dari radar systems yang besar. Informasi ini
digunakan untuk penerbang AU Belanda sewaktu lepas landas dan mendarat.
Tabrakan pesawat militer Belanda dengan burung berhasil dikurangi sampai 50 %
dengan sistem ini. Sayangnya belum ada sistem yang sama yang digunakan oleh
sipil.
Bandara di luar
negeri, seperti Changi di Singapura, sudah memiliki kawasan penangkaran burung
di sekitar bandara. ane juga pernah beritanya tentang bandara di amerika yang
khusus mempekerjakan pelatih burung predator untuk mengusir burung-burung di
bandara tersebut.
3.
Lampu pendaratan di roda depan dan di sayap
Dari sisi penerbang, pada saat terbang sewaktu lepas
landas dan biasanya sampai ketinggian 10 ribu kaki, dan pada waktu akan
mendarat mulai dari 10 ribu kaki, penerbang menyalakan lampu pendaratan
pesawat. Selain berguna untuk melihat dan dilihat oleh penerbang dari pesawat
lain, guna yang lain adalah untuk menghindari burung. Biasanya mereka akan
menyingkir jika ada cahaya yang lewat. Bahkan bagi manusiapun, dari kejauhan
lampu pendaratan pesawat akan terlihat pertama kali sebelum kita melihat
pesawatnya secara utuh.
Jika terbang di
tempat yang banyak kawanan burungnya, penerbang akan terbang ke ketinggian 3000
kaki dengan cepat untuk menghindari burung yang biasanya ada di bawah 3000
kaki.
4.
Bahan kimia pengusir burung
Hanya ada dua bahan kimia pengusir burung yang
penggunaannya terdaftar secara legal di Amerika, yaitu methyl anthraquinone dan
anthraquinone. Mthyl anthranilate adalah bahan penolak utama yang dapat
langsung membuat sensasi yang sangat tidak mengenakkan bagi burung. Cara ini
sukses digunakan untuk mengusir burung dari bandara pada saat lepas landas atau
pendaratan pesawat. Anthraquinone adalah zat yang memiliki efek pencahar pada burung,
tapi tidak terjadi secara instan sehingga membutuhkan waktu untuk mengusir
burung, dan lebih kepada pengendalian populasi burung disuatu tempat.
5.
Meningkatkan kualitas material pesawat.
Sebenarnya pada saat sertifikasi pesawat dan mesin
jet, pihak pabrik pesawat juga melakukan pengujian ketahanan mesin jet pada
benda-benda asing yang masuk ke mesin seperti air, salju dan bahkan burung.
Kaca depan pesawat/ windshield juga dirancang untuk tahan pecah jika
bertabrakan dengan burung sampai kekuatan tertentu. Pabrik mesin pesawat jet
mengadakan pengujian sehingga mesin jet dapat dimatikan dengan aman pada waktu
bertabrakan dengan burung seberat 1.8 kg/ 4 pon. Untuk bagian ekor pesawat
dirancang untuk kuat menghadapi tabrakan dengan burung seberat 8 pon.
Untuk
mempertahankan kekuatannya, menghindari kabut, dan suhu yang rendah,
windshield/ kaca depan pesawat dipanaskan pada suhu tertentu selama
penerbangan. Jika pemanas kaca depan ini rusak, maka resiko pecah jika bertabrakan
dengan burung akan semakin tinggi. Dengan kerusakan pemanas inii maka prosedur
untuk menghindarinya biasanya adalah menurunkan kecepatan pesawat pada waktu
terbang di bawah 10 ribu kaki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar