1.
Apa yang terjadi saat gempa bumi terjadi?
Hingga kini manusia masih belum mengetahui apa yang
terjadi ketika gempa bumi berlangsung. Padahal gempa bumi terjadi di dalam
perut planet bumi, tepat di bawah kaki kita sendiri.Hingga kini para pakar
hanya bisa menjelaskan dari mana gempa bersumber dan patahan apa yang terlibat
dalam peristiwa gempa tersebut, atau mungkin hanya memprediksi sampai kapan
gempa susulan akan berlangsung. Namun sampai kini mereka tak bisa secara pasti
menjelaskan apa yang terjadi di dalam bumi ketika gempa berlangsung. Sifat dan
perilaku kekuatan yang membuat patahan - patahan terus bergerak hingga kemudian
akhirnya terjadi gempa hingga kini masih menjadi misteri. “Masalah pergeseran
pada gempa adalah salah satu hal yang paling dasar dari semua ilmu tentang
kebumian. Namun itu masih menjadi cerita misteri yang berusia 30 tahun, yang
belum terpecahkan,” ujar Tom Heaton, seorang pakar geofisika dari Caltech.
2.
Siapa Kamu?
Kesadaran alamiah yang dimiliki manusia selama ini,
masih membingungkan bagi para psikolog dan ilmuwan di bidang kognitif. Bagian
dari jawaban pertanyaan mendasar di atas ada yang menjawab dengan sederhana:
sesuatu yang memicu kita melakukan sesuatu, sudah menyatu dengan jaringan
syaraf manusia. Walaupun kita mengira bahwa apa yang kita lakukan adalah
kehendak bebas, namun setiap pekerjaan yang dilakukan oleh manusia juga
dipengaruhi oleh proses tak sadar dan lingkungan sekitar. Dan, bagaimana kita
membuat sebuah keputusan secara sadar sehingga membuat manusia memiliki akal
selain jiwa? Nah ini yang masih menjadi misteri.
3.
Bagaimana Kehidupan Bisa Terjadi di Bumi?
Manusia telah menemukan bukti-bukti awal tentang
adanya kehidupan kuman sederhana di bumi sejak sekitar 3 miliar tahun yang
lalu. Namun, bagaimana kemudian kejadian awal dari kehidupan mahluk lain di
bumi, hingga kini belum diketahui. “Banyak teori dari asal kehidupan yang
ditawarkan, namun sangat sulit untuk diterima dan dibuktikannya.” kata Diana
Northup, Cave Biologist dari University of New Mexico.
4.
Bagaimana Otak Bekerja?
Hingga kini, belum ada yang bisa menjelaskan bagaimana
otak manusia bekerja. Dengan miliaran neuron dan masing-masing neuron memiliki
ribuan koneksi, otak memang sangat sulit untuk diteliti. “Kita semua berfikir
bahwa kita bisa memahami otak kita, setidaknya melalui pengalaman kita sendiri.
Padahal, pengalaman subyektif kita adalah panduan yang minim untuk menentukan
bagaimana otak bekerja,” ujar Scott Huettel, pakar dari Center for Cognitive
Neuroscience dari Duke University. Hingga kini peneliti belum bisa menentukan
bagaimana neuron-neuron membentuk jaringan fungsional ketika manusia sedang
belajar, mengingat, atau melakukan aktivitas lainnya, termasuk saat melihat,
mendengar, bergerak, atau saat tengah dimabuk cinta.
5.
Dimana Bagian Alam Semesta yang lain?
Manusia memiliki banyak keterbatasan saat hendak
meneliti alam semesta. “Itu disebut juga sisi kelam dari alam semesta,” kata
Michael Turner, seorang pakar kosmologi dari University of Chicago. Menurut dia
misteri terbesar dari alam semesta adalah materi gelap dan energi gelap.
Walaupun para peneliti berusaha keras untuk mengeksplorasi hingga ke luar
angkasa yang terjauh dan ke perut bumi yang terdalam, namun, diperkirakan baru
4 persen dari materi dan energi yang ditemukan. Sementara 96 persen lainnya
masih belum bisa diketahui.
6.
Apa yang menyebabkan gravitas?
Walaupun gravitasi telah dipelajari sejak zaman
Newton, namun bidang ini masih sedikit sekali diketahui oleh manusia. Gravitas
tidak bisa dijelaskan oleh mode standar fisika. Para teoretisi meyakini
gravitasi mungkin ada kaitannya dengan partikel kecil yang tak bermassa bernama
graviton yang menimbulkan gaya gravitasi. “Gravitasi sama sekali berbeda dengan
gaya lain yang bisa dideskripsikan dalam model standar,” kata Mark Jackson,
pakar fisika teori dari Fermilab di Illinois AS.”Saat Anda mengerjakan
perhitungan interaksi gravitasional kecil, maka Anda akan mendapat jawaban yang
ngawur. Matematika sama sekali tak bisa bekerja,” kata dia.
7.
Benarkah ada teori segalanya?
Para pakar biasanya memiliki standar model yang cukup
baik untuk mendefinisikan segala sesuatu di alam semesta hingga ke bagian
partikel terkecil, mulai dari magnetisme hingga ke atom-atom yang menyusunnya
dan bagaimana mereka bisa tetap stabil. Model standar ini memandang
partikel-partikel menjadi titik-titik yang sangat kecil, yang beberapa di
antaranya mengandung gaya dasar. Hanya saja, kelemahan dari model standar tadi,
adalah kegagalannya untuk melakukan perhitungan terhadap gravitasi dan energi
yang sangat tinggi. Nah, bila ada sebuah teori yang bisa secara konsisten
menyertakan dua hal tadi ke dalam pemodelannya, maka teori fisika yang
universal akan benar-benar dapat terwujud. Sayangnya, banyak peneliti
menganggap hal itu tak akan pernah tercapai.
8.
Apakah alien memang benar – benar ada?
Adalah sesuatu hal yang logis ketika berasumsi bahwa
ada kehidupan lain selain di bumi. Sebab, unsur-unsur yang dibutuhkan bagi
kehidupan terdistribusi secara luas di alam semesta. Selain itu, sistem tata
surya yang mirip dengan tata surya kita juga dijumpai di luar angkasa.
“Jadi
setidaknya, ada kemungkinan bahwa ada kehidupan lain di sana,” kata Jill
Tarter, Director of Center for SETI Research di California.
9.
Bagaimana Alam Semesta Tercipta?
Teori tentang dentuman besar yang mengawali keberadaan alam
semesta sejak 13,7 miliar tahun lalu dipandang sebagai teori yang masuk akal,
walaupun belum bisa langsung diuji. Pada teori ini, segala sesuatu dimulai
dengan luar angkasa yang berukuran kecil dan kemudian memuai dan berkembang
menjadi besar. oleh karena proses inflasi (pemompaan). “Hingga kini kita belum
mengetahui apa yang menyebabkan inflasi, atau bahkan apakah itu teori yang
benar atau tidak,” kata Eric Agol, seorang pakar astrofisika dari University of
Washington.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar